Sukses

Sulit Tidur dan Merasa Lelah Luar Biasa, Waspada Gejala Sindrom Kelelahan Kronis

Belum ada obatnya, namun ada cara untuk mengatasi sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS) ini dan membuat hidup Anda sedikit lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda sulit tidur meskipun sedang merasa kelelahan yang luar biasa? Atau mengalami kesulitan fokus seperti tidak dapat mengingat hal-hal yang dulu Anda dapat dengan mudah mengingatnya?

Jika Anda mengalami gejala ini selama lebih dari tiga bulan tanpa penyebab yang jelas maka mungkin Anda mengidap sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS). Belum ada obatnya, namun ada cara untuk mengatasi CFS ini dan membuat hidup Anda sedikit lebih baik.

CFS juga dikenal sebagai myalgic encephalomyelitis (ME) atau penyakit intoleransi aktivitas sistemik (SEID), merupakan gangguan yang ditandai dengan kelelahan ekstrim atau kelelahan yang berlangsung setidaknya enam bulan yang tidak hilang dengan istirahat dan tidak dapat dijelaskan oleh medis yang mendasarinya. kondisinya, jelas Kishor Gangani, MD, MPH, internis di Texas Health Arlington Memorial Hospital, dikutip dari Livestrong.

Menurut National Health Service, gejala lainnya meliputi:

- sulit tidur

- nyeri otot atau sendi

- sakit kepala

- sakit tenggorokan

- sulit berkonsentrasi

- masalah memori

- gejala seperti flu

- pusing

- detak jantung cepat atau tidak teratur.

Adapun kondisi ini sering tidak terdiagnosis, serta kurang umum pada anak-anak dan sering terlihat pada orang dewasa wanita berusia antara 40-60 tahun.

Sementara itu, meskipun penelitiannya sudah sejak lama dilakukan, penyebab CFS masih belum diketahui. "Di antara banyak kemungkinan penyebab, penyebab yang paling banyak dipelajari adalah virus, disfungsi imun, disfungsi endokrin dan metabolik, serta faktor neuropsikiatri," catat Gangani.

Menurut ahli penyakit dalam dan ahli CFS, Jacob Teitelbaum, MD, sekitar setengah dari kasus CFS dipicu oleh infeksi, terutama virus. Sementara keterkaitan CFS dengan pandemi COVID-19 yang jumlah kasus CFS meningkat selama pandemi mungkin tidak mengherankan jika melihat bukti dokumentasi gelombang kasus CFS saat epidemi SARS pertama pada tahun 2003 pada studi di BMJ yang dirilis September 2006.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips mengatasi kelelahan kronis

Adapun tips mengatasi kelelahan kronis, karena tidak ada obat definitif maupun terapi kuratif yang tersedia dan disetujui, jadi mengatasinya dengan manajemen gejala dan komorbiditas terkait seperti saran ahli berikut ini.

1. Cari diagnosis yang benar

Menurut Teitelbaum, paling sering dokter menganggap masalah pasien sebagai depresi atau kecemasan yang menyiratkan bahwa itu bukan penyakit nyata jika dokter tidak tahu apa yang salah pada pasien. Akibatnya, Anda tidak bisa membayar biaya penanganan dengan asuransi kesehatan Anda. Selain itu, dengan diagnosis yang tepat akan membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat. Jika Anda menduga menderita CFS tetapi belum mendapat diagnosis, carilah dokter yang berspesialisasi di bidang ini.

2. Atasi masalah tidur

Salah satu keluhan tidur paling umum pada orang dengan CFS adalah sering terbangun di malam hari, kata Lisa Medali, PsyD, dokter pengobatan tidur perilaku spesialis insomnia dan pencipta DrLullaby. Ia juga mencatat beberapa orang juga mengalami kesulitan tidur.

Ia menyarankan untuk terapi perilaku kognitif untuk insomnia. Teknik ini membantu Anda mengidentifikasi pikiran dan perilaku yang menghambat Anda untuk tertidur dan menggantinya dengan kebiasaan yang mendorong kebiasaan tidur yang sehat, jelasnya. Anda bisa meminta bantuan dokter yang memiliki spesialisasi di bidang ini.

Bisa mencoba pengobatan alami seperti menambahkan bahan makanan atau minuman tertentu ke dalam menu Anda, mempraktikkan teknik relaksasi, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur di kamar Anda dan berolahraga setiap hari.

3. Konsumsi gizi sehat dan seimbang

CFS juga dapat ditangani dengan mengonsumsi gizi sehat dan seimbang. Berdasarkan salah satu review Januari 2019 di Biomedicine & Pharmacotherapy menunjukkan penderita CFS lebih mungkin untuk memiliki kekurangan vitamin, mineral dan asam lemak esensial.

Adapun gizi sehat dan seimbang yang dimaksud internis di Texas Health Presbyterian Hospital Dallas, Donna Casey, MD, yaitu dengan memastikan sehari-harinya Anda memiliki porsi nutrisi yang tepat. Dalam sehari, menurutnya harus ada buah atau sayur dengan warna yang berbeda, lalu lemak sehat (seperti alpukat atau kacang), lalu karbohidrat sehat (seperti gandum atau beras merah), serta protein tanpa lemak (seperti ikan, unggas, dan produk susu rendah lemak).

4. Minum air sepanjang hari

Berdasarkan studi pada Agustus 2011 di Nutritions Review, orang yang menderita dehidrasi ringan mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi serta kebingungan dan kemarahan. Unutk berapa banyaknya air yang Anda butuhkan untuk tetap terhidrasi, tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran tubuh Anda, seberapa banyak Anda berolahraga dan cuaca, tetapi pedoman umum yang baik adalah minum setengah dari berat badan Anda dalam ons setiap hari.

5. Tingkatkan latihan

Studi yang dirilis Juli 2011 di Current Pain and Headache Reports menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu meringankan gejala yang berhubungan dengan FMS, kondisi yang sangat mirip dengan CFS. Namun karena keduanya memiliki gejala umum rasa sakit maka mungkin beberap alatihan dapat ditoleransi dengan mengganti latihan intensitas rendah seperti yoga, pilates, bersepeda, dan sebagainya. Gangani menyarankan untuk olahraga ringan lima kali per minggu selama 30 menit setiap sesi awal dan meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring waktu.

6. Kurangi stres

Casey merekomendasikan untuk meminimalkan atau bahkan menghapus hal-hal yang tidak membawa sukacita dalam kehidupan Anda dan malah membawa stres. Misalnya menghindari orang toksik, atau mengurangi penggunaan media sosial.

Jika Anda kewalahan karena stres, temui terapis dan ada baiknya mencoba beberapa teknik penghilang stres atau relaksasi secara teratur, seperti pernapasan dalam, mediasi atau yoga.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.