Sukses

Jangan Tergiur Perawatan Filler Payudara, Dokter Ungkap 4 Alasannya

Jangan buang-buang untuk melakukan filler payudara karena berbahaya

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini filler payudara menjadi bahan perbincangan di media sosial. Keriuhan ini terjadi setelah salah seorang selebritis Instagram (selebgram) mengaku mengalami malapraktik dari perawatan filler payudara yang dilakukan oknum dokter.

Menanggapi hal tersebut, pakar kecantikan dan anti aging (penuaan) Cyn Clinic, dr Cynthia Jayanto M Biomed (AAM), terlebih dahulu menjelaskan bahwa filler payudara merupakan perawatan yang sangat berbahaya secara medis.

"Filler payudara sendiri, faktanya sudah dilarang di negara Eropa dan Amerika yang dikenal pengobatan medisnya sudah sangat maju. Alasannya terkait dengan efek samping yang ditimbulkan," kata Cynthia dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 31 Mei 2021.

Lebih lanjut Cynthia, mengatakan, ada pun efek samping yang ditimbulkan akibat filler payudara di antaranya adalah pembengkakan yang disebabkan infeksi, hingga terjadi penyumbatan pembuluh darah ke jantung dan otak yang bisa berujung pada kematian.

Tidak hanya itu, perawatan satu ini disebut Cynthia bisa mengganggu pemeriksaan Ultrasonografi (USG) payudara jika seorang wanita ingin melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) atau skrining tumor.

"Hal itu bisa terjadi karena adanya jaraingan asing yang masuk ke dalam tubuh, dan bahan baku filler payudara ini di Indonesia non-available dan non-registrasi. Bahkan, FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) juga belum menyetujui tentang treatment satu ini," katanya.

Alasan ini yang bikin Cynthia tidak menambah filler payudara sebagai salah satu perawatan kecantikan di kliniknya. Dari segi harga memang terjangkau, tapi tidak sebanding dengan risiko yang mengancam di kemudian hari.

"Dengan kasus ini, masyarakat Indonesia menjadi bijak dalam mengambil perawatan untuk dirinya. Dan, tidak tergiur untuk filler payudara, apalagi dengan embel-embel harga terjangkau sekali pun," ujarnya.

 

Simak Video Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.