Sukses

Tak Cuma ASI, Bayi Usia 6 Sampai 23 Bulan Butuh MPASI

Dokter spesialis anak dari RSIA Limijati Bandung, Jawa Barat, Frecillia Regina menyampaikan pentingnya makanan pendamping air susu ibu (MPASI) untuk bayi usia 6 bulan ke atas.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis anak dari RSIA Limijati Bandung, Jawa Barat, Frecillia Regina menyampaikan pentingnya makanan pendamping air susu ibu (MPASI) untuk bayi usia 6 hingga 23 bulan.

Menurutnya, bagi bayi umur 6 sampai 8 bulan, 9 sampai 11 bulan, dan 12 sampai 23 bulan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

“Umur 6 sampai 8 bulan, 9 sampai 11 bulan, 12 sampai 23 bulan itu kalori dari asi enggak cukup maka harus ditambah MPASI,” ujar Frecillia dalam seminar daring di kanal YouTube Dr. Tan & Remanlay Institute dikutip Rabu (12/5/2021).

Di masa-masa ini, kebanyakan ibu mulai mencari berbagai informasi terkait MPASI. Tak jarang beberapa ibu juga mulai panik karena banyaknya isu stunting. Mengingat, beberapa penelitian menyebutkan bahwa stunting adalah kondisi pada anak yang tidak bisa dikembalikan secara total seperti anak non stunting.

Karena khawatir anak stunting, para orangtua pun mulai berburu resep dan alat makan, lanjut Frecillia. Namun, mereka kemudian menemukan kendala jika membuat MPASI sendiri yakni kendala finansial yang terhitung mahal.

Maka dari itu, banyak ibu yang lebih memilih MPASI instan karena lebih praktis dan dianggap mengandung banyak manfaat bagi anak sesuai iklan masing-masing produk. Padahal, MPASI instan termasuk dalam ultra processed food yang tentunya kurang baik bagi bayi.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menurut Penelitian

Frecillia juga menyinggung sebuah penelitian di 2018 tentang mengapa orangtua memilih MPASI instan. Menurut penelitian tersebut, orangtua takut mengeluarkan banyak tapi MPASI buatannya malah tidak dimakan oleh anak karena mereka tidak suka.

“Maka dari itu mereka lebih memilih MPASI instan yang dalam tanda kutip katanya sudah aman dan sesuai dengan kadar nutrisi dan sebagainya.”

Orangtua seperti ini cenderung lupa konsep dasar dari MPASI itu apa, kata Frecillia. Konsep dasar MPASI tidak dapat dicari dari sumber yang tidak terpercaya karena tidak lengkap.

“Biasakan baca dari sumbernya langsung, organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Unicef mengeluarkan Guiding Principle for Complementary Feeding of The Breastfeed Child.”

Selain dari sumber tersebut, para ibu juga bisa membaca di buku Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang diterbitkan UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

“Atau enggak usah susah-susah tinggal datang ke puskesmas, ke posyandu, cari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konsep dasarnya ada di situ,” ujarnya.  

 

3 dari 3 halaman

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.