Sukses

Masih Masa Pandemi COVID-19, MUI Ingatkan Umat agar Waspada dan Patuhi Prokes Saat Idul Fitri

Masih dalam masa pandemi COVID-19, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Amirsyah Tambunan mengingatkan seluruh masyarakat, terutama umat Islam agar selalu peduli dan mematuhi protokol kesehatan dalam memperingati Idulfitri.

Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam masa pandemi COVID-19, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Amirsyah Tambunan mengingatkan seluruh masyarakat, terutama umat Islam agar selalu peduli dan mematuhi protokol kesehatan dalam memperingati Idulfitri.

KH Amirsyah mengatakan, COVID-19 merupakan ancaman nyata dan telah menelan banyak korban. Dia mengungkap, hingga memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 saat ini sudah ada dua tokoh MUI yang berpulang yakni Dr Nazarudin Ramli dan Dr Teuku Zulkarnaen. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa COVID-19 bukan sekadar ancaman, melainkan telah terbukti menelan korban.

"Jadi ini adalah bukti nyata, banyak lagi tokoh-tokoh yang sudah mendahului kita. Sekali lagi saya mengingatkan bahwa kita tetap harus waspada. Kewaspadaan terhadap diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat," ujarnya melalui keterangan resmi, seperti dilansir Antara.

Dalam Islam, jelas Amirsyah, diperintahkan dengan tegas dan jelas dalam Al Quran Surat At-Tahrim ayat 6, yang artinya, "Hai orang-orang beriman, peliharalah diri, pelihara keluarga, dan seluruhnya tentu daripada siksa api neraka."

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masyarakat Jangan Lalai

Amirsyah menyebut, ada dua macam neraka, di dunia dan di akhirat. Karenanya dia meminta agar masyarakat tidak lalai lalu COVID-19 menjadi bagaikan neraka di dunia bagi kita. Amirsyah meminta agar masyarakat terus waspada dan menjaga diri dengan sebaik-baiknya.

"Jaga diri dan keluarga itu adalah hukumnya wajib, dalam arti kesehatan itu adalah sesuatu yang wajib dipelihara. Kenapa wajib? Karena menjaga kesehatan itu harus terus bersama-sama, supaya kita bisa melakukan ibadah, kita bisa mencari nafkah buat keluarga, kita bisa beramal untuk kemaslahatan umat dan bangsa," ungkapnya.

Amirsyah juga mengingatkan untuk mendahulukan yang wajib dibandingkan yang sunah. Ia mengatakan, jangan sampai melaksanakan yang sunah kemudian terjadi kerumunan dan berpotensi menjadi penyebaran COVID-19.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.