Sukses

Para Ahli Sarankan Wanita Hamil Divaksin COVID-19, Ini Alasannya

Setiap wanita hamil direkomendasikan untuk mendapat vaksin flu, vaksin DPT (batuk rejan), dan vaksin lainnya yang telah diketahui aman untuk wanita hamil. Bagaimana dengan vaksin covid-19 untuk wanita hamil?

Liputan6.com, Jakarta Panduan vaksinasi COVID-19 masih terus diperbaharui untu wanita hamil. Saat ini, sangat wajar apabila banyak yang merasa kebingungan, cemas atau tidak yakin tentang apa yang harus dilakukan.

Para ahli (Centers for Disease Control and Prevention/CDC, Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, NHS, Joint Committee on Vaccination and Immunisation, dan Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency) merekomendasikan agar Anda mendapatkan vaksin COVID-19, dikutip dari BBC.

Dokter yang melahirkan saat lockdown pertama, Dr. Stephanie Ooi, menceritakan bahkan ada sejarahnya vaksin diberikan pada wanita hamil. Setiap wanita hamil direkomendasikan untuk mendapat vaksin flu, vaksin DPT (batuk rejan), dan vaksin lainnya yang telah diketahui aman untuk wanita hamil.

Penelitian dari Amerika Serikat yang mencakup lebih dari 90.000 orang hamil yang mendapat vaksin Pfizer atau Moderna menemukan tidak ada masalah kemanan yang perlu dikhawatirkan. Lalu data yang mirip mulai terlihat di Inggris.

Data yang telah dikumpulkan hingga saat ini menyatakan tidak ditemukan peningkatan risiko keguguran, serta fakta tidak ada mekanisme biologis yang dapat terjadi karena ahli berpikir vaksin COVID-19 tidak akan melewati plasenta dan berdampak pada bayi.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kapan Divaksin?

Para ahli menyatakan bahwa Anda bisa mendapatkan vaksin pada trimester berapapun, sejak Anda bisa saja sakit karena COVID-19 kapanpun.

Bagaimanapun, ada banyak wanita yang umumnya merasa lebih rentan pada 12 minggu pertama kehamilan. Jadi, para ahli berpendapat tidak masalah jika Anda ingin menunda mendapatkan vaksin sampai kehamilan berusia 12 minggu jika Anda merasa lebih nyaman demikian.

Jadi jika Anda memutuskan menunggu hingga 12 minggu, yang penting Anda bisa mendapatkan dosis keduanya sebelum masuk trimester ketiga, yaitu masa-masa COVID-19 lebih berbahaya. Terlebih besarnya bayi menghentikan pergerakan diafragma di saat paru-paru Anda tidak bekerja sebagaimana mestinya. Lalu jika ditambah dengan Anda terinfeksi COVID-19, apalagi jika infeksinya memburuk, itu akan menyebabkan masalah yang lebih signifikan.

Lalu bagaimana jika Anda telah mendapat satu dosis vaksin seperti dari Oxford/AstraZeneca dan Anda baik-baik saja?

Jika demikian maka rekomendasi para ahli adalah Anda mendapat dosis kedua. "Karena jika Anda baik-baik saja setelah mendapat dosis pertama maka Anda juga akan baik-baik saja untuk dosis kedua," dikutip dari BBC.

Jadi, jika Anda memiliki pertanyaan tentang vaksin, silakan bertanya pada ahlinya seperti ke dokter atau ke bidan. Mereka akan membantu Anda memilih mana yang terbaik untuk Anda.

"Anda juga harusnya tahu, itu tidak seperti wanita hamil diberitahu bahwa Anda semua harus mendapat vaksin. Tentunya itu adalah pilihan Anda. Anda melakukan apa yang dirasa baik bagi Anda dan Anda memastikan bahwa Anda mendapat cukup informasi dari sumber yang sah," kata Dr. Stephanie, dikutip dari BBC.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.