Sukses

6 Kesalahan Menyikat Gigi yang Mengundang Penyakit Gusi

Menyikat gigi idealnya dilakukan untuk menghilangkan lapisan bakteri ini setiap hari. Jika tidak, bakteri merusak gusi dan membuat gigi berlubang seiring wakt

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini apakah Anda yakin sudah menyikat gigi dengan benar? Sebab teknik menyikat gigi yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan mulut Anda, lho.

Ketua oral biology di University at Buffalo-School of Dental Medicine, Frank A. Scannapieco, DMD, PhD menjelaskan bahwa ketika mulut penuh kotoran yang menempel di gigi, bakteri tersebut tumbuh menjadi biofilm.

Maka menyikat gigi idealnya dilakukan untuk menghilangkan lapisan bakteri ini setiap hari. Jika tidak, bakteri merusak gusi dan membuat gigi berlubang seiring waktu. "Saya khawatir banyak orang tidak benar-benar menyikat gigi sebagaimana mestinya, dan hal itu menyebabkan banyak radang gusi dan penyakit gusi," kata Dr. Scannapieco, dikutip dari Livestrong.

Berikut ini beberapa kesalahan umum yang mungkin Anda lakukan terkait soal menyikat gigi menurutnya.

1. Hanya menyikat gigi

Salah satu kesalahan paling umum dalam teknik menyikat adalah terlalu fokus pada bagian atas gigi itu sendiri dan menghindari gusi. "Anda harus fokus pada garis gusi, area di mana sebagian besar bakteri tumbuh," kata Dr. Scannapieco. Menurut US Library of Medicine, plak yang dibiarkan menempel di samping atau di bawah gusi akhirnya menyebabkan radang gusi atau gingivitis yang merupakan tahap awal penyakit gusi.

2. Menggunakan bulu sikat yang kuat/keras

Bulu yang keras akan merusak gusi, terutama jika Anda menggunakannya berulang kali selama bertahun-tahun, kata Dr.Scannapieco. Sikat berbulu lembut lebih ramah bagi gusi, sekaligus bisa menghilangkan biofilm yang mengandung bakteri sebelum mengeras menjadi karang gigi.

3. Salah memilih flosser

American Dental Association (ADA) merekomendasikan pembersihan di sela-sela gigi sekali sehari, bisa menggunakan benang pembersih interdental atau flosser. Temukan yang cocok untuk Anda akan efektif membantu Anda menghilangkan plak. Misalnya jika ruang antara gigi Anda cukup besar, Dr. Scannapieco merekomendasikan penggunaan pembersih interdental.

Jika Anda memakai kawat gigi atau retainer permanen maka water flosser adalah solusinya. Atau jika Anda kesulitan menggunakan benang, Anda bisa mengunjungi dokter secara rutin untuk melakukan pembersihan. Jika bisa menggunakan benang, lakukan setiap sebelum tidur untuk mendorong keluarnya bakteri yang terkumpul, lalu dilanjutkan dengan menyikat gigi, sarannya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Menyikatnya kurang lama

ADA merekomendasikan menyikat gigi minimal selama 2 menit. Sedangkan menurut Dr. Scannapieco, meskipun tidak yakin dengan waktu minimal 2 menit yang ditetapkan ini, namun itu lebih baik karena kebanyakan orang mneyikat hanya sekitar 30 detik dan itu mungkin tidak cukup bersih.

Dari flossing hingga menyikat dan kemudian berkumur dengan obat kumur, sehingga seluruh rutinitas kesehatan mulut harus memakan waktu 2-5 menit, katanya. Anda mungkin perlu membiasakan diri dengan timer ponsel jika biasanya Anda menyikat cepat atau menggunakan sikat gigi elektrik akan membantu Anda karena biasanya sudah diatur kecepatan dan waktunya.

5. Pasta giginya tidak mengandung fluoride

Fluoride mendapat reputasi buruk dalam beberapa tahun terakhir dengan kekhawatiran tentang keamanannya. Ditambah lagi, semakin banyak orang beralih ke bahan alternatif dalam pasta gigi, seperti arang. Namun, fluorida adalah komponen terapeutik aktif yang melindungi gigi, kata Dr. Scannapieco. Menurutnya, fluorida membuat napas dan rasa segar di mulut. Jika digunakan sesuai petunjuk, pasta gigi berfluorida aman-aman saja.

6. Tidak menyikat gigi sebelum tidur

Kebanyakan dokter gigi merekomendasikan menyikat gigi dua kali sehari (setidaknya): sekali di pagi hari (setelah sarapan, jika Anda bisa) dan sekali sebelum tidur.

ADA juga menyarankan menyikat gigi dua kali sehari. Meskipun demikian, tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa hal itu perlu dilakukan lebih dari sekali sehari, kata Dr. Scannapieco. Menurutnya, berapa kali Anda harus menyikat gigi per hari tergantung pada kesehatan mulut Anda saat ini dan faktor risiko, jadi bicarakan dengan dokter gigi Anda tentang apa yang mereka rekomendasikan. Serta setidaknya Anda harus menyikat sebelum tidur. "Mulut Anda mengering saat tidur, dan air liur adalah pelindung alami mulut. Lebih baik tidur dengan mulut bersih," kata Dr. Scannapieco.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.