Sukses

Anak Ojol Tewas Usai Santap Sate Beracun, Bisakah Mengenali Kandungan Sianida pada Makanan?

Ada aroma seperti almond pada makanan atau minuman yang mengandung sianida, benarkah?

Liputan6.com, Yogyakarta - Anak pengemudi ojek online (ojol) asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Naba Faiz (10) meninggal dunia usai menyantap sate sianida. Tidak ada yang menyangka bahwa sate yang dibawa ayah Naba dari pelanggan tersebut mengandung kalium sianida.

Naba menyantap satai beserta lontong serta bumbunya bersama sang ibu. Lalu, Naba mengeluh rasa pahit dan panas. Kemudian berlari ke arah kulkas untuk minum air es. Naba langsung terjatuh, sementara ibu muntah-muntah. Siapa sangka itu sate sianida.

Keduanya kemudian mendapatkan perawatan di RSUD Kota Yogyakarta. Namun, nyawa Naba tak tertolong, sementara sang ibu tertolong. Tak ada yang mengira bahwa makanan tersebut mengandung sianida. Lalu, bisakah seorang awam mengetahui bahwa makanan atau minuman mengandung sianida?

Sayangnya, sulit sekali mengenali makanan atau minuman mengandung sianida atau tidak. Tidak ada ciri khas meski pada jumlah tertentu ada aroma mirip kacang almond seperti disampaikan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Zullies Ikawati.

"Memang ada semacam bau khas seperti 'almond' tapi tidak mudah terdeteksi apalagi jika jumlahnya sedikit," kata Zullies kepada Health-Liputan6.com.

Ketika makanan atau minuman tersebut masuk mulut dan dirasakan baru mungkin akan ketahuan karena ada rasa pahit.

"Jika dirasakan baru mungkin ketahuan, karena berasa pahit," Zullies menambahkan.

 

Simak Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanganan

Usai terpapar sianida, tidak boleh terlambat mendapatkan penanganan medis. Gejala dan keluhan yang terjadi saat seseorang keracunan sianida dapat berlangsung cepat. Speerti kejang, sulit bernapas dan pingsan."

Jika menjumpai seseorang dicurigai mengalami keracunan sianida dengan gejala-gejala di atas bawa orang tersebut ke tempat terbuka," kata Zullies.

Bila pernah mendapatkan pelatihan bantuan dasar hidup dalam hal ini teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) hal ini bsia dilakukan. Jangan pernah memberikan bantuan napas mouth to mouth pada seseorang yang dicurigai alami keracunan sianida.

"Segera bawa ke IGD RS untuk mendapatkan penanganan yang tepat," pesan Zullies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.