Sukses

Guru di Sukabumi Alami Kebutaan dan Kelumpuhan Usai Vaksinasi COVID-19, Komnas KIPI: Bakal Ada Audit

Masih dilakukan audit terkait kondisi kebutaan dan kelumpuhan guru asal Sukabumi Jawa Barat akibat vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) sudah menerima laporan terkait kelumpuhan dan kebutaan yang dialami guru SMAN 1 Cisolok Kabupaten Sukabumi yang terjadi usai vaksinasi COVID-19. Setelah menerima laporan, Komnas KIPI bersama Komisi Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat akan melakukan audit.

"Nanti siang jam 15 akan dilakukan audit Komnas KIPI beserta Komda KIPI Jabar," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari.

Hindra berharap data-data terkait kasus ini lengkap sehingga bisa diketahui penyebabnya. Namun, Hindra menduga kondisi lumpuh dan buta yang dialami guru bernama Susan Atela itu tidak terkait dengan vaksin COVID-19 yang disuntikkan ke tubuh.

"Kelihatannya: tidak terkait," kata Hindra kepada Liputan6.com via teks pada Jumat (30/4/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dinas Kesehatan Sukabumi: Belum Dipastikan Akibat Vaksinasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, belum bisa memastikan kebutaan dan kelumpuhan yang dialami Susan akibat vaksinasi COVID-19.

"Kami belum bisa memastikan penyebab kebutaan dan kelumpuhan yang dialami guru SMAN 1 Cisolok itu akibat setelah menjalani vaksinasi atau bukan, karena saat ini kasus tersebut masih ditangani oleh para ahli dan dokter di RSHS Bandung," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi Harun Al Rasyid mengutip Antara.

Kasus kelumpuhan dan kebutaan terjadi usai menerima vaksinasi tersebut sudah ditangani. Mengenai apakah kondisi yang diderita Susan akibat vaksin atau penyakit masih dalam proses penelitian tim ahli.

Saat ini, pihak dari Pokjak KIPI masih melakukan investigasi atas kejadian ini, karena disfungsi beberapa bagian tubuh yang dialami Susan setelah ia menjalani vaksinasi tahap II sekitar satu bulan yang lalu. Maka dari itu, sebelum ada hasil dari investigasi yang dilakukan Pokja KIPI pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan keterangan apakah yang dialami Susan seperti sekarang ini akibat vaksin atau lainnya.

"Kami akan adakan konferensi pers setelah ada hasil investigasi, sampai saat ini pun petugas Dinkes dan puskemas tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan Susan," tambah Harun.

3 dari 3 halaman

Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.