Sukses

Hati-Hati, Obesitas Bisa Jadi Awal Perjalanan Menuju Diabetes

Pakar meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap obesitas, yang bisa mengawali perjalanan menuju penyakit diabetes tipe 2

Liputan6.com, Jakarta Diabetes tipe 2 menjadi jenis diabetes yang banyak dilaporkan di Indonesia. Pakar menyebutkan bahwa pola hidup yang tidak sehat dan menyebabkan obesitas bisa menjadi awal mula dari penyakit tersebut.

Ketut Suastika, Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) mengatakan bahwa diabetes tipe 2 pada umumnya diawali dengan obesitas.

"Jadi mereka ini (orang dengan obesitas) mungkin gula darahnya masih bagus," kata Suastika dalam temu media daring Mengendalikan Diabetes Pada Masa Pre dan Pasca Vaksinasi COVID-19.

Menurut Suastika, gula darah yang baik berarti gula darah puasa (GDP) nya di bawah 100, sementara gula darah setelah makan (GDSM) di bawah 140

"Tetapi kalau ini dibiarkan tidak diintervensi dengan baik, dia masuk ke fase yang namanya prediabetes atau fase sindrom metabolik," kata Suastika dalam pemaparannya.

Suastika menjelaskan, apabila seseorang sudah masuk ke fase prediabetes, maka gula darahnya bisa melonjak dengan GDP mencapai 100 hingga 125, sementara GDSM mencapai 140 sampai 200.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fase Prediabetes

"Di samping itu, bahwa fase prediabetes atau fase sindrom metabolik ini, biasanya tidak hanya gula darah yang meningkat." kata Suastika.

Peningkatan di fase prediabetes bisa terjadi pada tekanan darah serta dislipidemia atau peningkatan lipid atau lemak darah.

"Ini yang menyebabkan kondisi kemungkinan sudah terjadi komplikasi penyakit sebelum benar-benar diabetes itu terjadi," kata Suastika. Sehingga, seseorang pun harus waspada dengan adanya komplikasi yang dapat terjadi di fase prediabetes.

Suastika menambahkan, jika tidak diintervensi dengan baik, maka pasien akan memasuki fase diabetes. Di sini, gula darah puasa bisa mencapai 126 dengan gula darah sesudah makan bisa mencapai lebih dari 200.

"Komplikasi diabetes ini akan cenderung terjadi meningkat tajam dibandingkan dengan prediabetes," kata Suastika.

Komplikasi yang terjadi pun bisa berupa makrovaskuler seperti penyakit jantung, stroke, serta pembuluh darah kaki, atau pada mikrovaskuler misalnya gagal ginjal, atau kelainan mata seperti retinopati.

Suastika pun menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk mencegah obesitas. Sementara bagi yang telah memiliki kondisi prediabetes, haruslah menjaga dirinya agar tidak berkembang menjadi tahap diabetes.

"Kalau diabetes, maka dia harus mengendalikan gula darahnya dengan baik supaya komplikasi bisa dicegah," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.