Sukses

Promosikan Vaksin Anjing untuk Cegah COVID-19, Dua Dokter Hewan di Chili Didenda

Otoritas kesehatan Chili mendenda dua dokter hewan yang mempromosikan vaksin anjing untuk melindungi diri dari COVID-19

Liputan6.com, Republik Chili - Dua dokter hewan di Chili didenda usai dilaporkan mempromosikan serta memberikan vaksin anjing bagi beberapa orang, yang mereka sebut dapat menimbulkan perlindungan dari COVID-19.

Roxana Diaz, Wakil Sekretaris Kesehatan Provinsi Antofagasta mengungkapkan bahwa pemeriksaan dilakukan terhadap praktik dokter hewan Maria Fernanda Munoz di Calama, usai laporan beberapa warga setempat tidak mengenakan masker karena mengaku sudah divaksinasi.

Mengutip AP News pada Kamis (29/4/2021), Munoz dalam wawancaranya di saluran televisi pemerintah mengaku dirinya telah memberikan dirinya sendiri, serta beberapa orang di kantornya, dengan vaksin virus corona untuk anjing.

Dikutip dari Indiatimes, setidaknya ada 75 orang yang telah disuntik vaksin anjing demi memberikan perlindungan palsu terhadap COVID-19

"Sebenarnya, ini sangat berbahaya," kata Diaz. "Ada penelitian yang mengatakan efeknya bisa lokal -iritasi yang disebabkan oleh obat yang dimilikinya- atau sistemik."

"Namun kami belum melakukan studi tentang apa yang terjadi ketika menginokulasi seseorang dengan vaksin anjing karena itu tidak etis," dia menambahkan.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Didenda Ratusan Juta Rupiah

Dalam wawancaranya, Munoz mengatakan dirinya tidak mengalami sakit usai menyuntikkan vaksin anjing tersebut. Selain itu, ia menyebut bahwa hal itu sudah terjadi pada tahun lalu, sebelum vaksin COVID-19 disetujui di Chili.

Selain itu, otoritas kesehatan juga memberikan sanksi bagi dokter hewan Carlos Pardo, yang telah mempromosikan penggunaan vaksin anjing bagi manusia.

Pardo sendiri dikenakan denda hingga 9.200 dolar (132,7 juta rupiah), sementara Munoz dikenakan denda hingga 10.300 dolar (148,6 juta rupiah). Keduanya pun telah mengajukan banding.

VCA Veterinary Hospital di Amerika Serikat memperingatkan agar masyarakat tidak salah membedakan virus corona penyebab COVID-19 yang dapat berdampak pada banyak spesies, dan virus penyebab penyakit usus di anjing, yang menjadi sasaran dari vaksin anjing.

Hingga pekan lalu, Chili sendiri setidaknya telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 pada 7,7 juta dari 19 juta masyarakatnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.