Sukses

Dokter Reisa: Masker Alat Pelindung Diri, Bukan Sekadar Formalitas

Dokter Reisa juga mengingatkan untuk memakai masker dengan cara yang benar

Liputan6.com, Jakarta Dokter Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat agar tidak menjadikan masker sekadar formalitas demi menghindari sanksi. Masyarakat mesti sadar pentingnya penggunaan benda itu demi mencegah COVID-19.

"Masker merupakan alat pelindung diri, bukan formalitas agar tidak disanksi oleh petugas," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 itu di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin awal pekan ini.

Reisa juga mengingatkan agar masyarakat untuk menggunakan masker dengan cara yang benar, yaitu dengan menutupi hidung dan mulut.

"Kemudian cuci tangan sebelum membuka dan memakainya kembali," kata Reisa seperti mengutip siaran konferensi pers di saluran Youtube Sekretariat Presiden. 

Selain itu, hindari memakai masker di dagu apabila ingin membukanya.

"Sediakan selalu wadah khusus saat membuka masker sementara dan ganti masker maksimal setiap empat jam sekali," imbuhnya.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan

Reisa pun mengungkapkan bahwa sudah banyak kerumunan yang berujung pada klaster penularan COVID-19.

"Sudah banyak cerita orang-orang yang mempraktikkan 3M lalu lengah saat berkerumun dan akhirnya terjangkit virus SARS-CoV-2 lalu menjadi positif COVID-19," kata Reisa.

Ia pun mengingatkan agar masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak fisik dan menjauhi kerumunan.

Selain memakai masker dan menjaga jarak, Reisa juga mengingatkan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer selama 20 detik.

"Ini dapat menyelamatkan kita dari ancaman ribuan kuman yang ada di tangan kita termasuk virus penyebab COVID-19," kata Reisa.

Reisa pun menegaskan bahwa pandemi masih berlangsung dan studi menyatakan bahwa ketiga langkah tersebut mampu menekan risiko penularan COVID-19 ke tingkat yang rendah.

"Jangan ulangi kesalahan beberapa negara lain yang malah mencatat kenaikan drastis kasus positif karena pelonggaran peraturan," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.