Sukses

Menambahkan Protein Shake pada Kopi, Sehatkah?

Peminat kopi semakin meningkat, begitu pun protein, ada saja orang yang membuat tren minuman ini.

Liputan6.com, Jakarta Protein kopi atau yang disingkat menjadi proffee (protein coffee) akhir-akhir ini ramai dibahas media sosial. Namu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsinya berdasarkan pendapat ahli gizi.

Seperti namanya, proffee merupakan kopi yang dicampur protein. Orang telah minum kopi dengan susu selama beberapa dekade, jadi gagasan menambahkan protein ke kopi bukanlah hal baru. Namun, karena peminat kopi semakin meningkat, begitu pun protein, ada saja orang yang membuat tren minuman ini untuk dipilih peminat baik kopi maupun protein.

Cara pembuatannya tidak ada yang khusus. Seperti membuat kopi pada umumnya, yaitu dengan menyeduh kopi, namun proffee menambahkan protein shake sesuai selera. Beberapa mencampurkan 30 gram protein, sedangkan yang lain lebih suka menambahkan hanya 20-25 gram protein.

Anda juga bisa mengombinasikannya dengan menambahkan susu atau susu nabati berprotein tinggi, seperti susu kedelai. Menambahkan tekstur yang kaya pada kopi yang mirip dengan krimer.

Dilansir dari Health, ahli gizi praktik swasta yang juga editor gizi di Health, Cynthia Sass, MPH, RD., mengatakan kopi protein dapat membantu Anda mencapai kebutuhan nutrisi harian Anda. Tugas utama protein adalah menyediakan asam amino (bahan pembangun protein) untuk pemeliharaan, perbaikan, dan penyembuhan jaringan protein di dalam tubuh. Ini termasuk otot, juga enzim, hormon, sel kekebalan, kulit, dan rambut.

Terlebih jika senang berolahraga, kebutuhan protein Anda akan lebih besar. Bagi kebanyakan orang yang aktif, asupan protein harian yang optimal adalah 1,2-2 gram per kilogram berat badan (1 kilogram sama dengan 2,2 pon).

Batas bawah cocok untuk olahragawan berbasis kardio, sedangkan batas atas cocok untuk mereka yang senang melakukan latihan angkat beban atau latihan berat, yang keduanya terlibat dengan pemberian tekanan tambahan pada otot. Semakin banyak tekanan yang diterima, semakin banyak pula protein dibutuhkan untuk kembali pulih.

Namun, idealnya protein juga diimbangi dengan dua makronutrien lain yang dibutuhkan tubuh Anda yaitu lemak dan karbohidrat. Itu karena mengonsumsi protein yang cukup tanpa cukup lemak atau karbohidrat dapat menyebabkan protein yang Anda makan dibakar untuk energi, yang seharusnya bertugas memelihara dan memperbaiki tubuh.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Protein Perlu Dihitung

Jumlah protein yang Anda masukkan ke dalam kopi juga harus Anda hitung untuk mengimbangi protein yang ada dalam makanan agar totalnya tidak melebihi kebutuhan. Jika proffee sendiri memenuhi target protein Anda, pasangkan dengan sumber lemak dan karbohidrat yang menyehatkan, seperti setengah buah alpukat dan buah segar.

Selain itu, jika Anda memutuskan untuk memberi dorongan protein di secangkir kopi Anda, sebaiknya Anda membaca kualitas protein instan. Melakukan ini juga untuk mengetahui bahan tambahan yang tidak diinginkan, seperti pemanis buatan, pewarna, perasa dan pengawaet atau terlalu banyak tambahan gula. Ini berlaku untuk apa pun yang Anda makan, tetapi dalam kasus proffee, praktiknya berlaku untuk susu protein, bubuk, krim, shake, dan apa pun yang mungkin Anda gabungkan dengan minuman panas atau dingin.

Sedangkan jika Anda ingin proffee yang dari tumbuhan, pilihlah susu nabati berprotein tinggi. Atau nikmati smoothie proffee, yang dibuat dengan mencampurkan kopi yang diseduh dengan buah beku, bubuk protein nabati, selai kacang, dan rempah-rempah, seperti kayu manis atau jahe. Kombo ini adalah cara yang seimbang untuk menikmati kopi, memenuhi kebutuhan protein Anda, dan mendapatkan manfaat dari makanan nabati yang kaya nutrisi dan antioksidan.

Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena berdasarkan studi tahun 2020 yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine yang melihat data dari lebih dari 400.000 pria dan wanita AS selama periode 16 tahun. Penelitinya menemukan asupan protein nabati yang lebih tinggi, dibandingkan dengan protein hewani, dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari semua penyebab, terutama penyakit jantung , yang tetap menjadi pembunuh nomor satu bagi pria dan wanita di AS.

Sebuah sarapan kaya protein juga telah terbukti membantu mengurangi hilangnya otot-terkait usia. Dan mengikuti tren proffee juga cara yang bagus untuk memenuhi target asupan protein (karena jumlahnya sudah tercantum di kemasan) selama Anda menyeimbanginya dengan asupan makro lainnya. Tetap harus prioritaskan makanan utuh yang kaya nutrisi untuk sarapan bergizi dan protein dari kopi tidak harus menjadi sumber protein Anda.

Anda tetap bisa menikmati secangkir kopi dengan sejumput kayu manis bersama makanan seimbang kaya protein, termasuk telur, tahu, dan orak-arik sayuran atau yogurt dan kacang-kacangan.

3 dari 3 halaman

Infografis Konsumsi dan Produksi Kopi Indonesia 2017

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.