Sukses

Tak Lagi Remaja tapi Jerawat Bermunculan, Apa Penyebabnya?

Ada pula jerawat yang muncul pertama kali di masa dewasa disebut jerawat dewasa atau adult-onset acne. Jenis jerawat ini kerap terjadi pada wanita menopause.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat umumnya muncul saat masa remaja dan cenderung akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, ada pula jerawat yang muncul pertama kali di masa dewasa disebut jerawat dewasa atau adult-onset acne. 

Selain makan makanan yang sehat, olahraga, dan tidur yang cukup cara lainnya adalah dengan menghindari kosmetik komedogenik.

Dilansir dari OnHealth, wanita dianjurkan untuk menggunakan kosmetik bebas minyak sehingga tidak menyumbat pori-pori. Pasalnya, minyak yang mengendap di pori-pori dapat memicu munculnya jerawat. Kosmetik berbahan dasar air dapat menjadi alternatifnya. 

Namun, faktor lain juga bisa datang dari kuas rias. Kuas rias ataupun peralatan rias lainnya dapat menumpuk bakteri, miyal, dan sel kulit. Kontaminasi ini juga dapat menyebabkan jerawat.

Oleh karena itu, penting untuk membersihkan peralatan rias. Pembersihannya dapat dilakukan setiap minggu. Namun, perlu diingat agar tidak berbagi alat rias dengan orang lain untuk menghindari penyebaran bakteri atau bahkan penyakit kulit lain.

Selain kosmetik, produk perawatan rambut juga dapat mengandung bahan yang dapat menyumbat pori dan menumbuhkan jerawat di daerah dahi, garis rambut, atau bagian belakang leher. Produk-produk seperti sampo, kondisioner, dan produk penataan rambut seperti hairspray, gel rambut, wax, dan pasta dapat menimbulkan jerawat.

Simak Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penanganan Jerawat, Bisa Pakai Pil KB

Pil KB dapat membantu mencegah timbulnya jerawat dewasa. Namun, pil ini tidak untuk semua wanita. Beberapa wanita disarankan tidak meminumnya karena justru akan meningkatkan risiko penyakit lain seperti, kanker payudara, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan pembekuan darah. Pil ini tidak disarankan bagi wanita di atas usia 35 tahun. 

Penanganan lainnya dapat dilakukan dengan mengganti seprai setiap minggu dan sarung bantal Anda setidaknya dua hingga tiga kali seminggu untuk membantu menjaga kulit tetap bersih. Disinfeksi ponsel secara teratur atau barang-barang lain yang bersentuhan dengan wajah juga dapat menghindari kambuhnya jerawat.

Antibiotik topikal dan oral dan retinoid, serta agen penghambat reseptor steroid juga dapat digunakan dalam pengelolaan jerawat dewasa. Ada pula gel dan krim benzoil peroksida serta asam salisilat yang bisa didapatkan di apotek. Namun, berkonsultasi dengan dokter kulit akan memberikan lebih banyak resep perawatan.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.