Sukses

Waspadai Nyeri di Bagian Belakang Kepala, Bisa Jadi Gejala Neuralgia Oksipital

Neuralgia Oksipital merupakan suatu kondisi sangat nyeri pada kepala yang terdapat sepanjang belakang kepala, leher sampai bahu.

Liputan6.com, Jakarta Sakit nyeri kepala bisa dialami oleh siapa saja baik anak-anak, dewasa maupun orang lanjut usia. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, trauma hingga disebabkan oleh penyakit lain. Salah satu sakit nyeri yang tidak boleh diremehkan adalah nyeri di bagian belakang kepala. Karena masalah itu seringkali memiliki hubungan atau gejala dari Neuralgia Oksipital.

Neuralgia Oksipital (Occipital Neuralgia) merupakan suatu kondisi sangat nyeri pada kepala yang terdapat sepanjang belakang kepala, leher sampai bahu. Distribusi nyeri mengikuti persarafan greater occipital dan third occipital yaitu saraf sensoris yang berjalan dari leher bagian atas ke belakang kepala.

“Nyerinya dapat bersifat seperti berdenyut sakit, tajam, seperti menusuk,” demikian kata dr. Syafrizal Abubakar, Sp.BS (K) FINPS.     Menurut dr. Syafrizal, nyeri yang timbul disebabkan adanya iritasi dan inflamasi pada saraf occipital yang disebabkan berbagai kondisi, misalnya;

  • Trauma pada leher dan belakang kepala
  • Spasme otot yang berlebihan
  • Arthritis pada tulang Cervical
  • Perubahan struktur pada tulang cervical bagian atas

Selain beberapa hal diatas, biasa juga disertai dengan adanya penyakit lain seperti diabetes melitus, infeksi, inflamasi dan kelainan darah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Diagnosa Penyakit

Meskipun keluhan yang terdapat pada pasien sangat bervariasi, dr. Syafrizal menyebutkan bahwa hampir semuanya lokasi nyeri terjadi sepanjang leher bagian atas, pertemuan leher dan tulang kepala sampai belakang tulang kepala.

“Nyerinya bisa terdapat pada satu sisi maupun pada kedua sisi tulang kepala dan leher bagian atas. Nyeri terkadang juga dapat menjalar ke sisi kepala bagian depan kea rah mata dan telinga,” jelasnya.

Menentukan diagnosa penyakit ini bisa dilakukan dengan anamnesa riwayat nyeri pada pasien disertai dengan pemeriksaan fisik yang akurat.

“Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara menekan pada distribusi perjalanan saraf occipital. Apabila terdapat rasa sangat nyeri maka diagnosa dapat ditegakkan. Biasanya juga disertai dengan adanya spasme pada otot leher,” urainya.

Selain itu, pemeriksaan penunjang seperti X Ray, CT Scan dan MRI juga diperlukan apabila ada kecurigaan kelainan struktur tulang cervical dan kepala bagian belakang.

3 dari 3 halaman

Penanganan Medis Neuralgia Oksipital

Penanganan secara medis pada penyakit Neuralgia Oksipital kata dr. Syafrizal bisa sangat bervariasi. Dimulai dengan terapi obat penghilang rasa sakit dan muscle relaxant, fisioterapi dengan pijatan dan penghangat, istirahat, suntikan lokal anestesi dan steroid. Biasanya pasien mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit dalam waktu yang agak lama baru kemudian konsultasi ke dokter pain specialist.

“Apabila respon terhadap variasi pengobatan di atas gagal dan nyeri yang sangat kembali berulang maka dilakukan terapi berupa Rhizotomy yaitu menumpulkan perjalanan akar saraf sehingga dapat mengurangi nyeri seketika. Kemudian dilanjutkan dengan proses neurolysis yaitu dengan memberikan rangsangan panas dan reaksi kimia lain sehingga menghambat penghantaran rasa nyeri langsung pada perjalanan saraf tersebut,” jelasnya.

Adapun tindakan yang bersifat minimal invasive  dilakukan dengan menggunakan needle dan kemudian disambungkan ke mesin radio frekuensi dan dilakukan di dalam ruangan Cathlab. Tujuannya agar dapat visualisasi optimal jalannya prosedur secara update sehingga lebih aman serta menguidance needle ke arah distribusi saraf dengan tepat dan akurat.

Berikut ini sejumlah dokumentasi tindakan Neurolysis Ablation dengan Radiofrequency dari yang dilakukan oleh dr. Syafrizal Abubakar, Sp.BS (K) FINPS beserta tim dokter di RS EMC Sentul, Jawa Barat.

Arah needle tervisualisasi jelas pada monitor mampu memberikan rasa aman dan akurat saat dilakukan tindakan  Neurolysis Ablation dengan Radiofrequency.

Itulah gambaran singkat mengenai sakit nyeri kepala bagian belakang dan penanganan untuk penyakit Neuralgia Oksipital. Bila mengalami masalah nyeri kepala, penyakit Neuralgia, dan gangguan nyeri lainnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Syafrizal Abubakar, Sp.BS (K) FINPS, Dokter Spesialis Bedah Saraf di RS EMC Sentul.

Informasi dan jadwal konsultasi Anda dapat langsung hubungi RS EMC Sentul di 021-29673000.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini