Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Perbedaan Sikap Ketika si Pencemas dan Penghindar Sedang Jatuh Cinta

Jatuh cinta kata orang berjuta rasanya. Oleh sebab itu, jangan hindari kondisi tersebut

Liputan6.com, Jakarta - Anda termasuk yang mudah atau sulit jatuh cinta? Semua orang tentu inginnya jatuh cinta dengan sosok yang tepat. Namun, terkadang orang yang hadir dalam kehidupan asmara kita bukanlah pasangan sejati. Atau bahkan, Anda belum bisa melupakan si Mantan sampai belum juga menemukan pasangan baru.

Psikolog Amerika, Robert Sternberg, mengemukakan bahwa cinta terdiri dari tiga komponen, yaitu gairah, kedekatan (yang disebutnya keintiman), dan komitmen. Apabila menghindar, Anda mungkin mencoba menghindari komitmen dan juga keintiman. Akan tetapi jika Anda pencemas, Anda mungkin mencoba berkomitmen sebelum Anda benar-benar intim. Nah, Anda masuk yang mana?

Psikolog klinis, Leslie Becker-Phelps, mengatakan, kita semua tahu beberapa orang tidak bisa melajang untuk waktu yang lama. Dan, setiap menjalin hubungan yang baru itu terasa seperti menemukan cinta sejati.

Ada juga orang yang berganti-ganti pasangan, bahkan kebanyakan di antaranya ganteng atau cantik tapi belum satu pun yang dianggap cinta sejatinya. Mungkin Anda termasuk di dalamnya?

"Cinta sejati membutuhkan waktu, dan berkembang paling baik dalam hubungan yang aman," kata Leslie.

Lantas, mengapa beberapa orang begitu mudah jatuh cinta sementara yang lain tidak? Apa yang terjadi?

Menurut Phelps, penjelasannya terletak pada citra (image) tentang diri kita sendiri dan orang lain.

"Jika kita cemas, kita cenderung merasa tidak mampu dan lapar akan cinta, yang bisa membuat kita tergesa-gesa. Jika kita menganggap semua orang terlalu baik untuk kita, kita cenderung tidak melihat pasangan secara kritis sebelum memberikan hati kita kepada mereka," kata Phelps dilansir dari buku Love The Psychology Of Attraction: A Practical Guide to Successful Dating and a Happy Relationship.

Phelps bilang, orang yang cemas itu cepat jatuh cinta. Namun bukan berarti selalu salah jika pasangannya orang yang hebat. Sayangnya, jika merasa tidak cocok, si Pencemas mudah sakit hati.

"Jika Anda cemas, Anda harus yakin bahwa Anda memiliki keintiman emosional dan kepercayaan serta gairah, untuk menghindari salah mengira indahnya cinta," Phelps menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencari Kesempurnaan

Apabila Anda termasuk yang menghindari seseorang yang sedang mendekati, Phelps bilang, orang tersebut mungkin saja jauh di lubuk hatinya itu takut terluka. Sehingga si penghindar berusaha mengunci perasaannya demi keamanan.

"Orang yang menghindar mungkin tidak menganggap diri mereka tidak romantis: sebaliknya, banyak penghindar memimpikan seseorang yang sempurna yang mereka dambakan. Bukan hal yang aneh juga, bagi penghindar untuk tetap mencintai mantan pasangan, merindukan cinta yang hilang," ujar Phelps.

Kedua alasan di atas, lanjut Phelps, yang bisa menonaktifkan strategi. Apabila berpikir hanya satu yang sempurna yang berhasil, maka akan tetap kebal di sekitar pasangan yang tidak sempurna yang mungkin mendekati Anda dan mungkin menyakiti Anda.

Efek yang sama juga terjadi pada cinta yang hilang. Anda mungkin selama berhubungan dengannya sangat menyadari kesalahan si Dia, kalau Si Dia juga bukan seseorang yang sempurna karena tak ada satu manusia yang sempurna. Namun, Anda tetap fokus pada point baik mereka ketika si Dia sudah tidak dengan Anda.

"Penghindar mungkin benar-benar menginginkan cinta, tetapi juga menghindari berurusan dengan kekurangan dan kebutuhan orang sesungguhnya, dan tetap berpegang pada keamanan fantasi sebagai gantinya," kata Phelps.

Kini, cara terbaik untuk membantu diri sendiri, kata Phelps, yakni mencoba menjelaskan perasaan mana yang disebabkan orang lain dan yang disebabkan kecemasan Anda sendiri. Ini memang bukan tugas yang mudah, tetapi sangat berharga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini