Sukses

Kematian COVID-19 di Lampung Tertinggi Kedua, Doni Monardo: Harus Evaluasi Penanganan Pasien

Kematian COVID-19 di Lampung tertinggi kedua secara nasional, Doni Monardo tekankan harus ada evaluasi penanganan pasien.

Liputan6.com, Lampung - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menekankan harus ada evaluasi penanganan pasien COVID-19 di Lampung. Ini melihat tingginya angka kasus kematian akibat COVID-19 di wilayah tersebut.

Dari data Satgas COVID-19 per 18 Maret 2021, angka kematian COVID-19 di Lampung mencapai 5,32 persen atau berada di atas rata-rata nasional, yakni 2,71 persen. Kematian COVID-19 di Lampung mengalami peningkatan pada Januari, lalu mulai turun pada pertengahan Maret 2021.

Walau begitu, angka kematian COVID-19 di Lampung masih berada di peringkat kedua setelah Jawa Timur.

“Angka kematian paling banyak terjadi pada periode bulan Januari 2021,” jelas Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 Provinsi Lampung yang dihelat di Kantor Gubernur Lampung, ditulis Minggu (21/3/2201).

Melihat angka kematian COVID-19 yang tinggi, seluruh unsur Pemerintah Provinsi Lampung diminta kembali melakukan evaluasi penanganan COVID-19, terutama penanganan pasien, penderita komorbid serta usia lanjut.

"Harus ada evaluasi terhadap penanganan pasien," tegas Doni Monardo.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perawatan Pasien COVID-19 Harus Diutamakan

Dalam upaya penanganan kematian COVID-19 di Lampung, Doni Monardo juga meminta agar pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kelurahan/desa hingga RT/RW konsisten menjaga protokol kesehatan dan memberikan pelayanan terbaik dalam penanganan COVID-19.

Sebab, apabila sedikit saja lengah, maka upaya yang telah diraih dalam pengendalian kasus COVID-19 selama ini menjadi sia-sia. Langkah 3T (testing, tracing, treatment) terus dilakukan.

Perawatan dan penanganan pasien harus diutamakan. Sebab, apabila terlambat sedikit, maka berakibat fatal.

"Konsistensi ini penting agar apa yang telah kita lakukan tidak menjadi sia-sia dan kasus COVID-19 dapat dikendalikan dengan baik," terang Doni melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Kembali lagi 3T ini harus terus dilakukan. Utamanya, treatment ini harus lebih baik."

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi merespons, pihaknya akan segera melakukan semua arahan dari Doni Monardo. Dalam waktu dekat, ia akan mengumpulkan seluruh dokter dan pejabat terkait peningkatan pelayanan dan perawatan pasien.

“Ini akan saya lakukan pertemuan dengan para dokter dan rumah sakit yang mendapatkan rujukan dan yang tidak rujukan agar yang sakit tetap diperjuangkan,” kata Arinal.Gubernur Lampung Arinal Djunaidi 

3 dari 4 halaman

Bantuan Alat Tes PCR dan Antigen

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berterima kasih kepada Doni Monardo dan seluruh perwakilan kementerian/lembaga dari pusat yang turut hadir secara langsung dalam rapat untuk mendukung penanganan COVID-19 di Lampung.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Ketua Satgas dan rombongan atas arahan dan masukan. Semoga Lampung dapat mengendalikan pandemi dengan baik," lanjutnya.

Sebagai langkah percepatan penanganan COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan senilai Rp3,7 miliar kepada Pemerintah Provinsi Lampung.

Adapun rincian bantuan meliputi PCR Mbiocov 10.000 unit, RNA Intron 10 ribu unit, VTM Thorax 5 ribu unit, Rapid Test Antigen 10.000 unit, dan masker kain 50.000 lembar.

4 dari 4 halaman

Infografis Varian Baru Virus Covid-19 Lebih Mematikan?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.