Sukses

Saran Pakar agar Hidup Panjang Umur dengan Sarapan Tahu dan Kunyit

para ahli longevity merekomendasikan menu tahu orak arik dengan kunyit dan sayuran untuk sarapan.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak ingin hidup panjang umur. Untuk mewujudkannya, Anda bisa mulai dengan hal mudah, yaitu sarapan. Khususnya para ahli longevity merekomendasikan menu tahu orak arik dengan kunyit dan sayuran untuk sarapan.

Seorang penulis buku terlaris pertama menurut New York Times bernama Dan Buettner yang berfokus pada Zona Biru, atau daerah yang warganya berumur panjang, seperti Sardinia di Italia, Okinawa di Jepang dan Loma Linda di California. "Satu hal yang kami pelajari dari semua Zona Biru adalah bahwa orang memulai hari mereka dengan sarapan yang gurih, jadi tidak ada sereal atau pancake atau wafel," kata Buettner.

Dilansir dari Livestrong, bahkan menurut spesialis nutrisi gerontologi, Rebeca Kerkenbush, RD-AP, Anda dapat mulai melakukan hal-hal yang mungkin Anda anggap remeh untuk menjaga dan memelihara kesehatan Anda demi kehidupan di kemudian hari. Karena siapapun pasti ingin menua dengan anggun dan sehat serta masih bisa tetap aktif, melakukan aktivitas yang And sukai, menjaga cucu, dan tetap mandiri di rumah. Gizi Anda berperan dalam mendukung hal itu.

Dan untuk membuat tahu orak-arik (tanpa telur) cukup dengan menumis sayuran dengan tahu dan menambahkan kunyit dan bumbu. Berikut ini empat manfaat dari menu ini bagi kesehatan Anda.

1. Membantu menurunkan peradangan dan rasa sakit

Menurut Mayo Clinic, kunyit yang mengandung kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi. Bahkan per studi Maret 2014 dalam jurnal ​Clinical Interventions in Aging​​ disebutkan ketika pasien dengan osteoarthritis lutut diberi ekstrak kurkumin dan  ibuprofen, ia mengalami minimnya efek gastrointestinal (pendarahan saluran pencernaan).

“Menambah kunyit sebagai bumbu, seperti menambahkannya pada tahu, merupakan ide yang bagus karena memiliki kualitas anti inflamasi, anti kanker dan antibakteri. Ketika Anda makan sebuah kunyit utuh, itu memperlambat penyerapan gula tubuh Anda dan menyediakan fitonutrien,” kata Buettner. Berdasarkan hasil penelitiannya, di setiap zona biru, warganya mengonsumsi kunyit sebagai makanan penutup dan makanan ringan, dan mereka hidup lebih lama.

Dalam sebuah penelitian Maret 2018 kecil di American Journal of Geriatric Psychiatry, kunyit juga memiliki pengaruh baik pada kesehatan otak, misalnya terhadap perbaikan memori dan penurunan pembentukan plak yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Membantu fungsi tubuh lebih lama

Seiring bertambahnya usia, asupan protein semakin penting. Menurut USDA, seporsi tahu 4 ons mengandung 8,3 gram protein atau 17% dari kebutuhan harian.

"Tahu adalah sumber protein yang sangat baik , dan juga sumber zat besi dan kalsium. Protein tidak hanya membantu memperbaiki dan membangun otot, tetapi juga dengan pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Saat Anda terluka atau tergores, kulit Anda membutuhkan protein untuk beregenerasi," kata Kerkenbush.

Makan cukup protein dapat membantu Anda tetap aktif lebih lama. Sebagaimana hasil penelitian yang dirilis September 2018 di The Jurnal of Gerontology, bahwa orang dewasa yang makan protein paling banyak memiliki gangguan fungsional 30% lebih rendah daripada yang makan protein lebih sedikit.

Penelitian lain yang dirilis bulan Maret 2017 di Journal of American Geriatrics Society menemukan orang dewasa yang makan paling sedikit protein hampir dua kali lebih mungkin mengalami kesulitan berjalan atau menaiki tangga daripada mereka yang makan banyak protein.

3. Melindungi jantung dan tulang dalam jangka panjang

Manfaat lain dari mengonsumsi tahu untuk sarapan adalah mengurangi lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat) Anda, dan itu meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke serta dapat menyebabkan penambahan berat badan, dilansir dari US National Library of Medicine.

Mengganti daging olahan dengan tahu saat sarapan dan menggunakan kunyit sebagai perasa sebagai pengganti garam juga akan mengurangi asupan natrium Anda. Jika orang kebanyakan mengonsumsi natrium, menurut CDC dapat meningkatkan tekanan darah, faktor risiko besar untuk penyakit jantung dan stroke. Tubuh juga kehilangan lebih banyak kalsium melalui buang air kecil jika mengonsumsi lebih banyak garam. Jika Anda kekurangan kalsium, sebagaimana kita tahu berkontribusi pada osteoporosis yang melemahkan tulang seiring bertambahnya usia.

 

3 dari 4 halaman

4. Kaya serat

Beberapa penelitian telah mengamati bahwa orang yang makan makanan tinggi serat hidup lebih lama dan mengalami lebih sedikit penyakit. Bahkan, dalam studi yang dirilis April 2018 dari jurnal Nutrition, setiap kenaikan 10 gram serat per 1.000 kalori disamakan dengan 4,3 tahun lebih sedikit dari penuaan biologis.

Kita jugua tahu bahwa mengonsumsi lebih banyak serat dapat membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama, yang artinya berperan dalam manajemen berat badan, sekaligus menurunkan kolesterol, memperbaiki pencernaan dan mencegah penyakit.

Menurut metaanalisis yang dirilis Februari 2019 di The Lancet, kebanyakan orang mendapatkan kurang dari 20 gram serat per hari. Padahal, makan 25 sampai 29 gram serat per hari dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah 15 hingga 30 persen dari semua penyebab dan mortalitas terkait jantung.

Sayuran yang dimasukkan dalam masakan tahu orak arik juga berkontribusi pada asupan serat Anda. "Jika Anda menumis bawang dan paprika merah dengan tahu Anda, itu akan jauh lebih beraroma dan akan menambah banyak warna," kata Buettner. Sedangkan buah berserat tinggi yang bisa Anda tambahkan ke sarapan Anda berdasarkan saran USDA antara lain raspberry (8 gram per cangkir), blackberry (8 gram per cangkir) dan delima (7 gram per cangkir).

Saran lain untuk memiliki umur panjang dan tetap aktif di masa tua:

- Sarapan dengan ditemani secangkir kopi atau teh hijau. Ini menjadi pilihan minuman di semua Zona Biru. Misalnya kopi merupakan sumber antioksidan yang sangat besar.

- Pilih tahu yang tepat. Yaitu tahu yang mengandung kalsium sulfat untuk manfaat pembentukan tulang. Soft tofu biasanya yang sering direkomendasikan.

- Buah pendamping. Tambahkan buah dalam menu sarappan, misalnya blueberry yang dipercaya baik untuk memperlambat neurodegeneratif serta memperlambat penurunakan tingkat kognitif.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.