Sukses

Lebih Fleksibel, FDA Longgarkan Aturan Suhu Penyimpanan Vaksin COVID-19 Pfizer

Sebelumnya, vaksin COVID-19 Pfizer harus diangkut dan disimpan dalam suhu sangat rendah sekitar -80 derajat hingga -60 derajat Celsius

Liputan6.com, Jakarta - Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengizinkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk diangkut dan disimpan pada suhu freezer farmasi konvensional, untuk jangka waktu hingga dua pekan.

Sebelumnya, vaksin virus corona berbasis mRNA ini memiliki aturan yang mengharuskannya disimpan di suhu sangat rendah antara -80 derajat hingga -60 derajat Celsius.

Dikutip dari keterangan resmi di laman FDA pada Minggu (28/2/2021), Peter Marks, Direktur dari Center for Biologics Evaluation and Research FDA mengatakan, Pfizer telah mengirim data untuk mendukung suhu alternatif transportasi dan penyimpanan ini.

"Suhu alternatif untuk penyimpanan vial (botol kecil) yang tidak dicairkan ini signifikan dan memungkinkan vial untuk diangkut dan disimpan dalam kondisi yang lebih fleksibel," kata Marks.

Menurut Marks, suhu alternatif untuk transportasi dan penyimpanan ini akan membantu meringankan beban pengadaan peralatan penyimpanan bersuhu sangat rendah bagi tempat vaksinasi, serta membantu vaksin menjangkau lebih banyak lokasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Data dari Pfizer

Berdasarkan data dari Pfizer yang diberikan ke FDA, vaksin COVID-19 mereka tetap stabil setelah vial yang tidak dicairkan, disimpan selama dua pekan pada suhu freezer standar.

Langkah ini dilakukan usai sebelumnya, Pfizer mengajukan pelonggaran suhu penyimpanan. Hal ini didasarkan pada studi mereka terhadap stabilitas vaksin di suhu yang lebih hangat.

Dikutip dari Science Alert, freezer farmasi biasanya beroperasi pada suhu sekitar -20 derajat Celsius.

Vaksin COVID-19 Pfizer sendiri menggunakan teknologi molekul sintetik mRNA (messenger ribonucleic acid), untuk menyampaikan instruksi genetik bagi sel manusia, untuk membentuk bagian dari virus corona.

Molekul mRNA terbungkus partikel lemak untuk melindunginya, tetapi mereka terdegradasi lebih cepat ketimbang vaksin tradisional. Maka dari itu, dibutuhkan langkah penyimpanan yang lebih ketat.

Setelah dicairkan, vial dapat disimpan di pendingin bersuhu 2 hingga 8 derajat Celsius sampai lima hari.

3 dari 3 halaman

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.