Sukses

Masuk Tiga Kategori Renta, Lansia Tidak Bisa Terima Vaksinasi COVID-19

Organisasi dokter geriatri dari Perhimpunan Gerontologi Indonesia (Pergemi) menyarankan kelompok lanjut usia (lansia) yang akan divaksinasi COVID-19 harus terlepas dari kategori kerentaan.

Liputan6.com, Bandung - Organisasi dokter geriatri dari Perhimpunan Gerontologi Indonesia (Pergemi) menyarankan kelompok lanjut usia (lansia) yang akan divaksinasi COVID-19 harus terlepas dari kategori kerentaan.

Menurut dokter spesialis geriatri Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Lazuardhi Dwipa, kategori kerentaan itu adalah apabila lansia tidak mampu melalui 10 anak tangga tanpa istirahat, gampang lelah saat beraktivitas, memiliki penyakit penyerta lebih dari empat, usaha berjalan terkendala dan hilang berat badan lebih dari lima persen dalam setahun. Jika memenuhi tiga atau lebih kategori renta secara acak, maka lansia itu belum dapat diberikan vaksin. 

“Kalau lansia seperti ini lebih baik untuk belum layak (divaksin), jadi bukan tidak layak. Jadi ada rekomendasi tidak layak, belum layak sama layak ya. Ini karena kita belum ada penelitiannya, maka kita bilang belum layak dulu. Artinya kalau nanti di kemudian hari ternyata sudah ada penelitiannya dan ternyata dia aman juga bagi orang-orang tua renta, oke. Jadi bukan suatu kata mati, ini tidak bisa gitu,” ujar Lazuardi kepada Health-Liputan6.com, Selasa, 23 Februari 2021.

Lazuardi mengatakan perlindungan dari paparan COVID-19 pada kelompok lansia kategori renta dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan memberikan vaksinasi terhadap anggota keluarga lain yang sehat.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Lansia Kategori Renta

Lazuardi menyebutkan jumlah kelompok lansia kategori renta ini hanya sedikit. Lazuardi mencontohkan pasien di rumah sakit rujukan bagi lansia renta, berjumlah hanya 20-30 persen saja.

“Namun untuk lansia di luar kategori renta, tidak ada salahnya ikut divaksin. Seperti lansia yang masih bisa berolahraga, pergi ke pasar, dan bisa berjalan tanpa bantuan. Kalau pun terdapat penyakit penyerta seperti diabetes dan kadar gulanya terkontrol, itu masih bisa. Artinya lansia yang sehat ini dapat mengikuti vaksinasi,” kata Lazuardi.

Lazuardi menambahkan untuk memilah lansia renta yang dapat diberikan vaksin, maka dapat dilihat secara kasat mata terutama terkait penyakit penyerta dan kondisi fisiknya. Sehingga tenaga kesehatan serta kelompok lainnya dapat mengetahui lansia yang layak diberikan vaksin atau tidak. 

Lazuardi menambahkan, vaksinasi terhadap lansia renta dapat dilakukan tetapi efektivitasnya kemungkinan sangat kecil. Mengingat daya tahan tubuh, banyaknya penyakit penyerta untuk meningkatkan kekebalan tubuh usai diberikan vaksin tidak optimal. (Arie Nugraha)

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.