Sukses

Menkes Budi Targetkan Tes Antigen Masuk Laporan Harian COVID-19 Pekan Ini

Menkes Budi menargetkan tes antigen masuk laporan harian COVID-19 pada pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan tes antigen akan masuk laporan harian COVID-19 pada pekan ini. Saat ini, masih dilakukan tes antigen sekaligus pengumpulan data pelaporan kasusnya.

"Sistem untuk tes antigen sudah disiapkan. Sekarang sedang dilakukan tesnya. Kami harapkan minggu ini selesai, sehingga hasil tes antigen bisa masuk laporan harian COVID-19," ujar Budi saat 'Penjelasan Menteri Kesehatan Mengenai Positivity Rate COVID 19' pada Rabu, 17 Februari 2021.

Pada awalnya, data harian COVID-19 diambil dari hasil tes PCR dan TCM (tes cepat molekular). Namun, adanya Keputusan Menteri Kesehatan yang baru, pemeriksaan tes antigen ditargetkan masuk dalam data harian COVID-19.

"Memang diawal kita menampung tes PCR dan TCM, tapi adanya keputusan pemerintah pada awal minggu lalu, tes antigen masuk laporan harian COVID-19," terang Budi.

"Jadi, kalau hasil tes antigen positif, lalu individu yang bersangkutan termasuk kasus suspek, itu bisa kita masukkan (laporan) menjadi konfirmasi positif COVID-19."

Sebagaimana Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/446/2021, tes antigen bisa menjadi alat diagnostik COVID-19 di daerah yang tidak bisa mengirim sampel PCR dalam waktu kurang dari atau sama dengan 24 jam atau yang kapasitas laboratorium PCR-nya penuh.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Temuan Kasus Positif COVID-19 dengan Tes Antigen Jadi Lebih Banyak

Penggunaan tes antigen yang akan dimasukkan dalam laporan harian COVID-19 dinilai membuat kasus konfirmasi positif bisa naik. Ini karena pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) dengan tes antigen gencar dilakukan.

Dalam hal ini, kasus konfirmasi positif COVID-19 menggunakan tes antigen bisa jauh lebih banyak. peningkatan jumlah pelacakan juga akan dilakukan hingga 20-30 orang dari setiap satu kasus positif COVID-19.

"Yang jelas, nanti testing dan tracing pakai tes antigen akan naik. Kenapa? Karena jauh lebih mudah dibandingkan dengan tes PCR dan hasilnya juga akan jauh lebih cepat untuk kita amati," imbuh Budi Gunadi.

Dalam konferensi pers pekan lalu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemeriksaan menggunakan tes antigen guna melakukan pelacakan pasien COVID-19 harus dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih.

"Jadi, tidak bisa semua orang melakukan dan menggunakan pemeriksaan antigen ini tanpa ada petugas kesehatan yang memang terlatih untuk mengambil spesimen maupun pemeriksaan," kata Nadia pada Kamis (11/2/2021).

Dari sisi lokasi pemeriksaan, tes antigen harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau tempat terbuka, tetapi dengan melakukan penilaian risiko, terutama terkait sirkulasi. Pemeriksaan dapat dilakukan di tempat terbuka, sehingga tidak membahayakan orang lain.

3 dari 3 halaman

Infografis Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, Swab PCR Test

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.