Sukses

Dua Negara Laporkan Kasus Ebola, WHO Laporkan Kongo Sudah Mulai Vaksinasi

WHO mengatakan bahwa dua kasus Ebola yang dilaporkan di dua negara tidak saling berkaitan

Liputan6.com, Jakarta - Republik Demokratik Kongo pekan lalu melaporkan temuan kasus Ebola, disusul laporan kasus dari Guinea. World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa wabah di dua negara tersebut tidak saling terkait.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya pada Senin waktu Jenewa, mengatakan bahwa Kongo juga telah memulai vaksinasi Ebola.

"Sejauh ini, 43 orang telah divaksinasi dari 149 kontak yang memenuhi syarat, termasuk 20 orang yang divaksinasi selama wabah sebelumnya pada tahun 2019," kata Tedros dikutip dari laman resmi WHO pada Selasa (16/2/2021).

Pada kesempatan tersebut Tedros mengungkapkan bahwa dari empat kasus yang dilaporkan di Republik Demokratik Kongo, dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara dari laporan di Gouéké, Guinea, tiga kasus Ebola telah dikonfirmasi dengan enam orang melaporkan gejala yang mirip penyakit tersebut, setelah menghadiri pemakaman pada akhir Januari. Dua orang meninggal dan empat dirawat di rumah sakit.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dinilai Berpengalaman Menangani Ebola

Tedros mengatakan, Guinea merupakan salah satu dari tiga negara yang terdampak wabah Ebola di Afrika Barat dari 2014 hingga 2016, di mana wabah tersebut merupakan yang terbesar yang pernah tercatat.

"Wabah di Guinea dan Republik Demokratik Kongo sama sekali tidak terkait, tetapi kami menghadapi tantangan serupa di keduanya," ujarnya.

Ia menjelaskan, dua daerah terdampak wabah telah berpengalaman dalam menanggulangi Ebola, dan telah mendapatkan manfaat dari kejadian tersebut, terkait kapasitas pengawasan, respon cepat, pelacakan kontak, keterlibatan komunitas, perawatan klinis, dan lain-lain.

"Tapi kedua wabah itu juga berada di daerah yang sulit dijangkau dan tidak aman, dengan beberapa ketidakpercayaan pada orang luar," Tedros menambahkan.

WHO juga mengatakan bahwa mereka telah bekerja dengan otoritas kesehatan di kedua negara, untuk melibatkan komunitas yang terdampak, guna meningkatkan kepercayaan dan penerimaan.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.