Pakar Beberkan 3 Kunci Jalin Hubungan Cinta yang Sehat

Liputan6.com, Jakarta Setiap pasangan tentu berharap memiliki hubungan cinta yang sehat. Namun, membangun hubungan cinta yang sehat memang tidak semudah teori.

Bila menilik teori, ada tiga komponen yang mesti ada dalam membangun hubungan cinta yang sehat.

 “Ketika jatuh cinta, ada tiga komponen yang bermain serta menggambarkan berbagai aspek cinta yang berbeda,” kata seksolog klinis Zoya Amirin dalam Webinar kolaborasi Fiesta Condoms dengan Berani Berencana, Podkesmas Asia Network beserta Zozolab ditulis Senin (15/2/2021).

“Tiga komponen yang disebut oleh Robert J Sternberg sebagai The Triangular Theory of Love, terdiri dari intimacy, passion, commitment.”

Apa saja maksudnya?

Keintiman

"Intimacy merupakan perasaan kedekatan, keterhubungan, dan keterikatan dalam hubungan cinta termasuk di dalamnya perasaan yang menimbulkan pengalaman kehangatan dalam hubungan cinta,” kata Zoya. 

Gairah

“Passion, gairah mengacu pada dorongan yang mengarah pada romansa, ketertarikan fisik, penyempurnaan seksual, dan fenomena terkait dalam hubungan cinta.”

Komitmen

“Komitmen dalam jangka pendek menyangkut keputusan bahwa seseorang mencintai satu sama lain, dan dalam jangka panjang, merupakan bentuk komitmen seseorang untuk mempertahankan cinta itu.”

Bila ingin membangun hubungan cinta yang sehat, maka tiga komponen itu harus ada.

Menghilangkan atau memang tidak adanya salah satu dari ketiga komponen di atas menyebabkan ketidakseimbangan. Misalnya, ketika tidak ada menjalin komitmen tanpa adanya keintiman dan gairah yang terjalin maka bisa saja timbul kebosanan, rasa hambar akan menyelimuti hubungan.

Begitu pula sebaliknya jika hanya ada keintiman dan gairah, hubungan akan terombang-ambing tanpa komitmen dan tujuan seperti disampaikan Zoya. 

Semua komponen harus ada karena kesinambungan ketiganya menghasilkan hubungan ideal yang Anda idamkan.

“Idealnya, cinta yang sehat memiliki tiga komponen tersebut. Tiga komponen cinta berinteraksi satu sama lain: Misalnya, keintiman yang lebih besar dapat menyebabkan gairah atau komitmen yang lebih besar, seperti halnya komitmen yang lebih besar dapat mengarah pada keintiman yang lebih besar, atau dengan kemungkinan yang lebih kecil, gairah yang lebih besar," tutur Zoya.