Sukses

Banyak Orang Gemar Menonton Video Kucing, Ini Alasannya

Kucing yang tidak peduli saat direkam, membuat videonya banyak digemari

Liputan6.com, Jakarta Di YouTube ada banyak video kucing. Belum lagi di Twitter dan TikTok beberapa akun khusus memperlihatkan tentang kehidupan dan aksi kucing. Siapa sangka penotonnya amat banyak. Mungkin, Anda salah satunya.

Hewan satu ini memang dikenal sangat menggemaskan. Perilaku kucing yang kadang sulit ditebak, membuat siapapun yang menontonnya akan tersenyum.

Namun, dari sekian banyak video 'lucu' di internet, kenapa video kucing tetap menjadi favorit bagi banyak orang untuk ditonton?

Peneliti dari Massey University di Selandia Baru Dr. Radha O'Meara, meneliti ratusan jam video kucing di internet untuk mencari tahu jawabannya.

Hasil dari penelusurannya tersebut menunjukkan, kucing cenderung tidak peduli saat mereka difilmkan. Hal tersebut tergolong 'langka'. Dibandingkan video lucu lainnya, di mana kebanyak yang direkam, sadar bahwa mereka tengah disorot.

"Kucing tampaknya tampil tanpa sadar ke kamera. Itu tampak sangat kontras dengan video serupa lainnya secara online. Terutama video 'lucu' lainnya, seperti video bayi dan anjing," ujar O'Meara, dikutip laman TheDodo.

Saat direkam, kucing akan selalu melakukan hal apa saja yang disukainya. Tanpa mempedulikan kamera. Sehingga menurut O'Meara, perilaku kucing yang tidak sadar sedang direkam itu menarik bagi penonton. Terutama karena zaman sekarang banyak orang terbiasa direkam aktivitasnya menggunakan kamera

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Simak Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan Lain

Selain itu, O'Meara mengatakan, video kucing memanfaatkan dua kesenangan utama. Yakni memungkinkan penontonnya untuk membayangkan dunia di mana ia tidak berada di bawah pengawasan.

Kemudian pada saat yang sama, memungkinkan orang tersebut untuk merasa menonton kehidupan orang lain tanpa membuatnya orang tersebut terganggu.

"Pada akhirnya, video kucing memungkinkan penonton untuk melakukan pengawasan mereka sendiri, dan kami melakukannya dengan gembira, meninggalkan anak kucing yang melompat ke dalam kotak tisu," ujar O'Meara.

"Ini cocok dengan wacana populer bahwa kucing adalah hewan mandiri dan penyendiri, tidak dapat dilatih dan tidak dapat dinamai. Video kucing menggunakan mode pengamatan yang unik, kami mengamati kucing, yang tidak terbebani oleh pengawasan kami," tambahnya.

 

 

(Penulis: Rizki Febianto)

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.