Sukses

Ear Candle Berbahaya, Ini Cara Lain Bersihkan Telinga dengan Aman dan Efektif

Membersihkan telinga dengan metode ear candle atau lilin berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga kebersihan telinga tentu sangat penting. Dengan telinga yang bersih, kemampuan pendengaran pun semakin optimal karena tidak banyak kotoran yang menyumbat saluran di indera pendengaran manusia.

Selain itu, jika kotoran di telinga tidak dibersihkan, akan berpotensi menyebabkan kondisi tinnitus alias telinga berdenging.

Namun, perlu diketahui bahwa teknik membersihkan telinga harus diperhatikan. Sebab, terdapat metode pembersihan telinga yang justru berbahaya dan tidak efektif mengangkat kotoran di kuping.

Seperti ear candle, suatu teknik yang sempat ramai dibicarakan karena dianggap mampu membersihkan kotoran telinga dengan efektif.

Dalam teknik ear candle, terapis akan menyalakan lilin berongga dengan panjang sekitar 25 cm, dan menempatkannya di telinga, kemudian kotoran telinga diklaim akan terangkat masuk ke rongga lilin.

Dilansir dari situs Insider pada Jumat, 29 Januari 2021, teknik ini nyatanya sangat berbahaya dan tidak efektif membersihkan telinga.

 

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Dokter THT Soal Membersihkan Telinga

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, Omid Mehdizadeh, mengatakan, panas dari rongga lilin memang menciptakan efek 'vakum' atau menghisap. Namun, energinya tidak cukup kuat untuk mengurai dan mengangkat kotoran telinga.

Menurut Mehdizadeh, jika pun terdapat kotoran yang ditemukan di rongga lilin, itu bukan dari telinga, melainkan lelehan lilin itu sendiri.

Berdasarkan sebuah penelitian pada 1996, yang mengevaluasi keefektifan teknik ear candle pada delapan telinga menunjukkan bahwa tidak ada kotoran telinga yang dikeluarkan dari telinga manapun. Selain itu, para peneliti juga mensurvei 122 ahli THT, dan mengidentifikasi adanya 21 cedera telinga akibat ear candle.

Mehdizadeh, menjelaskan, terdapat beberapa risiko yang terjadi jika ear candle dilakukan, di antaranya yaitu:

- Membakar atau merusak telinga, kulit, dan rambut dari lilin yang panas

- Penyumbatan saluran telinga karena zat lilin yang menetes ke dalam telinga

- Infeksi telinga

- Perforasi (lubang) di gendang telinga.

Saluran telinga, disebut Mehdizadeh adalah area yang sangat sensitif, karena memiliki selaput setipis kertas

"Iritasi seperti panas atau manipulasi benda asing di saluran telinga seperti lilin dapat menyebabkan potensi cedera," ujar Mehdizadeh.

 

3 dari 3 halaman

Manfaat Kotoran Telinga

Mehdizadeh menjelaskan bahwa meskipun banyak orang berpikir kotoran telinga itu buruk, sebenarnya kotoran telinga itu bersifat melindungi. Oleh sebab itu, dia menyebut ada baiknya memiliki sedikit kotoran di telinga.

Namun, jika kotorannya berlebihan dan menyumbat telinga, Mehdizadeh, mengatakan, perlu mengeluarkannya agar telinga lebih nyaman dan pendengaran kembali optimal.

Ada beberapa metode untuk membersihkan telinga dengan efektif dan aman menurut Mehdizadeh, seperti:

- Gunakan minyak

Kita dapat menggunakan beberapa jenis minyak, seperti minyak zaitun atau minyak mineral untuk membersihkan telingan. Caranya, teteskan satu hingga tiga tetes minyak tersebut ke dalam telinga.

Mehdizadeh, mengatakan, minyak akan melunakan kotoran dan memungkinkannya keluar dengan dengan lebih mudah.

- Gunakan produk pembersih telinga yang terjamin

Cobalah produk tetes telinga yang dijual bebas dan telah terbukti aman digunakan, seperti Debrox. Bahan ini juga dapat mengurai dan melunakan kotoran telinga dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan.

- Temui dokter untuk pembersihan profesional

Jika kita takut untuk melakukannya sendiri, kita dapat menemui dokter spesialis THT, yang dapat menggunakan alat khusus untuk mengangkat kotoran telinga dengan aman.

Penulis: Rizki Febianto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.