Sukses

Kasus Corona Meningkat, Lansia di Spanyol Terima Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua

Seperti beberapa negara lainnya, Spanyol juga berlomba dengan waktu melakukan vaksinasi COVID-19 pada lansia demi mencegah gelombang kedua infeksi virus Corona pada warga senior di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Spanyol telah mulai memberikan dosis kedua vaksin COVID-19 pada lansia. Seperti beberapa negara lainnya, Spanyol juga berlomba dengan waktu melakukan vaksinasi pada lansia demi mencegah gelombang kedua infeksi virus Corona pada warga senior di negara tersebut.

Sebelumnya dilaporkan oleh media lokal El Pais, COVID-19 telah merenggut sekitar 20 ribu lansia pada Maret hingga Mei 2020.

Araceli Hidalgo Sanchez yang berusia 96 tahun yang menjadi penerima vaksin Corona Pfizer-BioNTech di negara tersebut mengatakan gembira akan menerima suntikan dosis kedua. Sanchez pun menganjurkan agar lansia lainnya melakukan hal yang sama.

Hal yang memotivasi Sanchez mau disuntik vaksin karena dia sangat ingin bertemu dengan keluarganya. "Aku tak bertemu mereka sejak pandemi masuk ke sini," ujar nenek dari Guadalajara itu.

Kasus baru COVID-19 kembali meningkat selepas libur Natal. Sekitar 84.300 kasus baru dilaporkan pada Senin. Jumlah tersebut meningkat dalam dua hari sejak Jumat pekan lalu. Menurut data Pemerintah Spanyol, dengan penambahan kasus baru tersebut, total individu yang telah terinfeksi di negara tersebut mencapai 2.336.451 orang, seperti dilansir Channel News Asia.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksinasi Dosis Kedua

Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan, delapan dari 17 wilayah di Spanyol telah mulai menjalankan vaksinasi dosis kedua pada Senin (18/1) pagi.

Meski vaksinasi bersifat sukarela di Spanyol, sebuah wilayah di selatan Seville memerintahkan vaksinasi pada seorang lansia perempuan 86 tahun meski putranya berkeberatan.

Hakim ketua yang menangani kasus tersebut mengatakan, melindungi kesehatan publik menjadi yang utama, di luar persetujuan pihak keluarga.

"Hal itu menjadi satu-satunya pilihan efektif untuk menyelamatkan hidupnya secara layak terhadap risiko nyata infeksi COVID-19 serius," demikian bunyi keputusan tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.