Sukses

Kondisi Lansia Spanyol di Tengah Pandemi COVID-19 Menurut Caregiver Bandari Alamanda

Di masa pandemi COVID-19 para lanjut usia (lansia) di Jimena de la Frontera, Spanyol, memiliki keadaan yang beragam tergantung kondisi fisik dan keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi COVID-19 para lanjut usia (lansia) di Jimena de la Frontera, Spanyol, memiliki keadaan yang beragam tergantung kondisi fisik dan keluarga.

Menurut caregiver asal Jakarta, Bandari Alamanda, lansia di spanyol setidaknya terbagi dalam tiga kondisi. Ada yang memiliki keluarga, ada yang sedang menunggu panggilan panti jompo, dan ada pula yang tinggal sendiri.

Di masa karantina, lansia yang memiliki keluarga akan diungsikan di rumah keluarganya. Sedangkan, lansia yang sedang menunggu kuota kosong di panti jompo akan menunggu sambil karantina mandiri di rumah.

“Ada juga oma opa yang tidak terlalu tua tapi mereka tidak memiliki keluarga, nah mereka yang masih aku temani setiap hari,” ujar perempuan yang akrab disapa Manda itu kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Minggu (18/1/2021).

Manda menambahkan, sejauh ini lansia di Jimena de la Frontera belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 mengingat vaksinasi diberikan secara bertahap.

“Kalau vaksin flu biasa itu tiap musim dingin oma opa disuntik, dari pusat kesehatan ada yang keliling ke rumah-rumah, jadi oma opanya nggak perlu datang ke rumah sakit.”

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Karantina Tahap 3

Pada Januari 2021 ini, para lansia di Spanyol sedang melakukan karantina tahap 3. Karantina ini tidak seketat karantina tahap 1, tapi lansia tetap diharuskan untuk diam di rumah, kata Manda.

“Mereka karantina, kalau di atas (usia) 65 itu sudah nggak boleh keluar rumah. Biasanya di sini ada kegiatan lansia seperti senam bareng, tapi sejak tahun lalu semuanya ditutup," kata pemilik akun Instargarm @bandarialamanda itu.

Lansia hanya diperbolehkan jalan-jalan kecil di sekitar rumahnya, bahkan kegiatan seperti minum teh bersama juga sudah tidak diperbolehkan, tambahnya.

“Akhirnya, beberapa ada yang depresi karena jarang bertemu teman dan mereka bukan generasi yang mudah belajar untuk pertemuan daring.”

Depresi yang timbul pada lansia ditandai dengan adanya gejala malas makan dan selalu ingin ditemani.

“Memang tidak bisa seperti dulu, makan bareng dan duduk tertawa di depan TV ya sekarang nggak bisa,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.