Sukses

4 Cara Terhindar dari Penyakit di Musim Hujan

Ada empat cara yang bisa dilakukan agar tetap sehat di musim hujan

Liputan6.com, Jakarta - Hasil pemantauan perkembangan musim hujan yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, secara umum, curah hujan pada Januari-Februari-Maret 2021 cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 kemarin.

Beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Kalimantan Timur dan Utara, sebagian besar Sulawesi kecuali Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara, Papua Barat, dan sebagian Papua diperkirasakan akan mendapat peningkatan curah hujan 40 hingga 80 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

Curah hujan yang cenderung tinggi itu menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dilatarbelakangi oleh fenomena La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020.

"Musim hujan tahun 2020/2021 kali ini diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," ujar Dwikorita pada pekan terakhir Desember 2020, mengutip laman BMKG.

Pada musim hujan yang terpenting untuk diperhatikan adalah kondisi sistem imun. Sistem imun yang baik mampu menolak serangan mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh. Ada empat cara yang bisa dilakukan agar tetap sehat di musim hujan, mengutip laman Sehat Negeriku:

 

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jaga Pola Makan

Asupan gizi sangat penting bagi daya tahan tubuh. Seseorang yang kekurangan nutrisi berisiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.

Untuk memenuhi agar zat gizi kita tercukupi maka harus memperhatikan pola makan sehat dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.

Frekuensi makan perhari harus tetap diperhatikan, yakni sarapan, makan siang dan makan malam. Yang harus diprioritaskan adalah sarapan, berdasarkan pedoman gizi Kementerian Kesehatan RI, sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.

Selain itu, mengonsumsi probiotik juga perlu diperhatikan agar terhindar dari infeksi seperti flu dan diare. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik akan membantu menjaga usus agar sistem pencernaan tetap lancar. Seperti, yoghurt, tahu, tempe atau fermentasi sayuran seperti acar.

Bakteri probiotik jenis Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Enterococcus dalam makanan atau minuman dapat berfungsi menjaga keseimbangan mikroesosistem dalam sistem pencernaan, dan membantu proses pencernaan. Konsumsi makanan sehat harus benar-benar diperhatikan terutama di musim penghujan.

3 dari 6 halaman

2. Berolahraga

Di musim hujan, sistem kekebalan tubuh harus dijaga untuk menangkal serangan penyakit. Olah raga merupakan cara sederhana dan mudah, namun besar manfaatnya. Latihan fisik selama 30 menit mampu mengaktifkan sel darah putih (lekosit).

Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran, lekosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan.

Olah raga bisa dilakukan indoor atau outdoor, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak berolah raga.

4 dari 6 halaman

3. Jaga Kualitas Tidur

Tidur merupakan waktu reses tubuh dalam rangka pemulihan seluruh sistem anggota badan. Namun tidak jarang ketika bangun badan malah tidak bugar. Dalam hal ini kualitas tidur sangat menentukan dan berperan penting di tengah cuaca dingin musim hujan. Berikut jangka waktu tidur yang tepat berdasarkan usia.

Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur yang dikeluakan oleh National sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur perhari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam perhari.

5 dari 6 halaman

4. Mengelola Stres

Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Penyebabnya bermacam-macam. Di musim hujan seseorang dengan mudah terkena stres, misalnya karena terlambat bekerja karena hujan turun sebelum kita tiba di kantor.

Ketika seseorang stres akan berdampak secara fisiologis, seperti gelisah, detak jantung meningkat dan mudah letih. Karena itu, di musim hujan sangat diperlukan pengelolaan stres atau biasa disebut manajemen stres.

Dalam buku Psikologi karya Carole Wade dan Carole Tavris, manajemen stres salah satunya dapat dilakukan dengan strategi fisik, yakni menenangkan diri melalui relaksasi.

Relaksasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, dengan membiarkan tubuh menerima rangsangan apapun baik berupa suara, bau, atau sentuhan yang dapat menenangkan diri. Di musim hujan akan sangat membantu menjaga kestabilan tubuh.

 Selain menerapkan empat pola hidup sehat, kita pun tetap harus disiplin menjalankan protokol 3M di masa pandemi yakni: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak.

 

6 dari 6 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.