Sukses

Swedia Terbitkan UU tentang COVID-19, Kenapa Baru Sekarang?

Pandemi sudah berjalan lebih dari 10 bulan tapi Swedia baru menerbitkan UU tentang COVID-19 yang akan berlaku per 10 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta Parlemen Swedia pada Jumat, 8 Januari 2021 mengesahkan Undang-Undang tentang COVID-19. Dalam UU yang baru muncul setelah pandemi berlangsung lebih dari 10 bulan itu, salah satu poinnya adalah pemerintah Swedia melakukan pembatasan kepada warga untuk menekan penularan virus Corona.

Undang-Undang tentang COVID-19 berlaku mulai Minggu 10 Januari 2021 yang juga di dalamnya memunculkan kemungkinan pemerintah untuk menutup bisnis, pusat perbelanjaan atau transportasi umum.

"Pemerintah hari ini belum membuat keputusan apa pun untuk menutup bisnis, tetapi siap juga membuat keputusan itu," ujar Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven dalan konferensi pers, seperti dikutip Channel News Asia, Minggu (10/1/2021).

Di dalam peraturan tersebut juga membatasi jumlah orang yang diizinkan berada di tempat umum tertentu.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa UU baru muncul setelah pandemi berlangsung lebih dari 10 bulan. Menteri Kesehatan Lena Hallengren mengatakan pada bulan-bulan sebelumnya regulasi ini belum terlalu dibutuhkan.

"Itu bukan sesuatu yang kami lihat perlu di musim semi. Kemudian kami mengalami musim panas dengan tingkat infeksi yang rendah dan kemudian pekerjaan dimulai selama musim gugur," ujar Hallengren.

Saksikan Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebelumnya Tidak Pernah Berlakukan Lockdown

Sebelumnya, Swedia sering diberitakan karena hanya mengandalkan tindakan non-paksaan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Negara berpenduduk 10,3 juta orang tersebut juga dikenal karena tidak pernah memberlakukan pembatasan termasuk lockdown, sebagaimana diterapkan negara lain di Eropa.

Meski akhirnya pemerintah Swedia mulai memperketat aturan saat gelombang kedua datang pada November 2020 lalu. Pemerintah mengumumkan bahwa larangan pertemuan publik lebih dari delapan orang, yang berlaku sejak November lalu.

Lewat UU ini bakal diperketat ke pertemuan pribadi di tempat-tempat umum, seperti pesta atau upacara. Pemerintah juga mengumumkan aturan baru untuk gedung olahraga, kolam renang, pusat perbelanjaan, dan toko. Tempat-tempat tersebut mulai hari Minggu besok perlu memastikan untuk tidak menerima pengunjung lebih dari satu orang per sepuluh meter persegi.

Dalam aturan baru tersebut, toko atau bisnis yang melanggar akan mendapat ancaman denda atau ditutup.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), per 8 Januari 2021 pukul 05.43, ada 482.284 total kasus positif COVID-19, dengan total 9.262 kasus kematian di Swedia. 

(Penulis: Rizki Febianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.