Sukses

Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat, Jokowi: Kita Harus Kerja Mati-Matian

Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara terkait kasus COVID-19 di Indonesia yang meningkat

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kota di luar negeri melakukan lockdown seperti Bangkok, Tokyo, dan Inggris karena terjadi peningkatan kasus COVID-19. Sementara di Indonesia, hasil survei yang dilakukan pemerintah memerlihatkan bahwa motivasi masyarakat Indonesia dalam menerapkan protokol kesehatan mengendur.

"Dari survei yang kita lakukan, saat ini motivasi disiplin terhadap protokol kesehatan di masyarakat berkurang. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) ini berkurang," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas Penangnaan Pandemi COVID-19 pada Rabu (6/1/2021).

Guna menekan kasus COVID-19 di Tanah Air, Jokowi meminta agar para gubernur dari 34 provinsi yang menghadiri rapat terbatas secara virtual kembali menggencarkan kedisiplinan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 semakin tinggi.

Serta melakukan test, tracing, dan treatment (3T) ketika ada pasien COVID-19 terdeteksi.

"Kita harus kerja keras, kerja mati-matian agar 3T dan 3M betul-betul bisa kita lakukan di lapangan. Sekali lagi, di lapangan," kata Jokowi menekankan agar kasus COVID-19 bisa terkendali.

Simak Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi: Vaksinasi Minggu Depan

Di kesempatan yang sama Jokowi juga menyampaikan bahwa proses vaksinasi COVID-19 dari Sinovac akan dimulai pertengahan Januari.

"Saya ingin menyampaikan vaksinasi akan dimulai minggu depan," kata Jokowi.

Proses distribusi vaksin COVID-19 yang sudah dilakukan mulai hari Minggu, 3 Januari 2021 merupakan tahap awal dalam program vaksinasi Indonesia. "Itu baru tahapan pertama, karena target kita untuk Januari 2021 adalah 5.800.000 vaksin yang didistribusikan," katanya.

Lalu, target distribusi vaksin COVID-19 ke daerah pada Februari sebanyak 10.450.000 lalu pada Februari 13.340.000 vaksin COVID-19.

"Sehingga, vaksinasi di daerah-daerah bisa dilakukan."

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa proses vaksinasi baru bisa dilakukan setelah intansi ini memberikan izin terbitnya emergency use of authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.