Sukses

Lansia Meninggal Usai Vaksinasi COVID-19, Regulator Obat Swiss: Tak Terkait Vaksin Pfizer

Regulator Swiss mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara meninggalnya lansia tersebut, dengan vaksinasi COVID-19 yang ia dapatkan

Liputan6.com, Jakarta Seorang lansia di Swiss meninggal dunia usai melakukan vaksinasi COVID-19. Namun, pemerintah mengatakan bahwa kejadian itu tidak terkait dengan pemberian vaksin corona Pfizer yang ia dapat.

Mengutip New York Post pada Minggu (3/1/2021), seorang pejabat di Lucerne mengatakan bahwa kasus tersebut sudah diketahui dan dilaporkan ke regulator obat Swiss, Swissmedic.

Swissmedic telah mengonfirmasi meninggalnya lansia 91 tahun tersebut. Mereka mengatakan bahwa sebelumnya lansia itu memang telah menderita berbagai penyakit.

"Klarifikasi oleh otoritas kesehatan kewilayahan dan Swissmedic menetapkan bahwa, sebagai akibat dari riwayat dan perjalanan penyakit, hubungan antara kematian dan vaksin COVID-19 sangatlah tidak mungkin," kata mereka seperti dikutip dari Deutsche Welle.

"Tidak ada riwayat medis maupun perjalanan penyakit akut yang menunjukkan hubungan sebab akibat secara langsung antara vaksin COVID-19 dan kematian," kata mereka.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan Pfizer dan BioNTech

Regulator juga mengatakan bahwa sertifikat kematian mencantumkan penyakit yang telah diderita lansia ini, sebagai "penyebab kematian alami" orang tersebut.

Sebelumnya, lansia tersebut mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer pada Malam Natal. Laporan menyebutkan bahwa ia diketahui sempat mengalami reaksi negatif akibat vaksin flu.

Lansia dengan demensia itu mengeluh sakit pada uretra dan perut pada Sabtu. Tekanan darahnya menurun dan denyut nadinya melonjak. Pada Senin, panti jompo tempatnya tinggal tidak melaporkan kondisi pasien yang memburuk, hingga ia dikabarkan meninggal dunia keesokan harinya.

Dalam pernyataannya, Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa mereka sudah mendapat laporan tentang kejadian itu. Mereka juga menyatakan bahwa "pikiran mereka tertuju pada keluarga yang berduka."

"Kejadian buruk serius, termasuk kematian yang tidak terkait dengan vaksin, sayangnya cenderung terjadi pada tingkat yang sama seperti yang terjadi pada populasi umum lansia dan individu berisiko yang saat ini diprioritaskan untuk vaksinasi," kata mereka.

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.