Sukses

Soal Varian Baru COVID-19, Menkes Budi Gunadi Sadikin Minta Para Ahli Pelajari

Soal kemunculan varian baru virus Corona penyebab COVID-19 yang ditemukan di Inggris dan kini terdeteksi di negara-negara lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar tidak terburu-buru menolak atau menerima kebenaran berita tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Soal kemunculan varian baru virus Corona penyebab COVID-19 yang ditemukan di Inggris dan kini terdeteksi di negara-negara lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar tidak terburu-buru menolak atau menerima kebenaran berita tersebut.

Budi Gunadi menilai bahwa kabar mengenai strain baru virus SARS-CoV-2 yang diklaim 70 persen lebih cepat menular itu adalah hal yang sangat teknis menyangkut bidang kedokteran sehingga perlu pendapat para ahli di bidangnya.

Ia pun telah meminta para ahli untuk mempelajari strain baru tersebut. "Kami sudah mendengar ada berita terebut. Yang kami lakukan adalah meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain tersebut karena ini harus dilakukan kajian secara scientific," tutur Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual di sela kunjungannya ke RSCM, Jumat, 25 Desember 2020.

Sementara itu Wakil Menteri Dante Saksono yang berprofesi sebagai dokter mengatakan, Kemenkes akan membentuk tim untuk mempelajari varian baru COVID-19 dari Inggris dan Afrika Selatan itu. 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Terbukti Menyebar di Indonesia

Pada kesempatan berbeda, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai varian baru virus Corona dari Inggris agar tingkat konfirmasi positif yang tinggi saat ini tidak bertambah tinggi. Meski demikian, belum ada bukti bahwa varian baru virus Corona menyebar di Tanah Air.

"Belum ada bukti yang menunjukkan varian ini sudah ada di Indonesia atau sudah menyebar di Indonesia. Belum ada bukti, meskipun harus diakui genomic dan molecular surveillance kita tidak secanggih Inggris," ungkap Bambang dalam talkshow KPCPEN, Kamis, 24 Desember 2020.

Bambang juga meminta agar masyarakat tidak terlalu resah meski varian itu telah terdeteksi di Australia dan Singapura. Belum ada bukti secara ilmiah bahwa varian baru virus Corona itu menyebabkan kondisi penyakit yang lebih parah. Menurut Bambang, perlu bukti lebih lanjut untuk mengetahui efek dari varian baru virus Corona dari Inggris.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menganggap sepele karena SARS-CoV-2 merupakan jenis virus Corona yang pada dasarnya amat mudah menyebar. Menurutnya, langkah terbaik adalah dengan mengikuti saran Organsisai Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.