Sukses

Membaca Buku, Cara yang Baik untuk Bebaskan Lansia dari Stres

Berbagai faktor dapat membuat lanjut usia (lansia) rentan terkena stres. Kondisi fisik yang tidak lagi prima, kesulitan mengutarakan keinginan, hingga keterbatasan mobilitas dapat menjadi pemicu stres lansia.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai faktor dapat membuat lanjut usia (lansia) rentan terkena stres. Kondisi fisik yang tidak lagi prima, kesulitan mengutarakan keinginan, hingga keterbatasan mobilitas dapat menjadi pemicu stres lansia.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stres pada lansia adalah membaca. Selain dapat melatih ingatan dan mencegah pikun, membaca juga sangat bermanfaat bagi lansia agar emosinya tetap stabil.

Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, S. Pd, M.M, membaca buku dapat menekan hormon kortisol.

“Hormon yang dapat membuat Anda merasa stres,” ujar Siti dalam webinar Geriatri TV, ditulis Kamis (24/12/2020).

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menyebutkan bahwa membaca dapat menurunkan risiko stres hingga 67 persen. Maka, membaca buku adalah sebuah cara yang baik untuk membebaskan diri dari stres.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips Membaca untuk Lansia

Siti juga membagikan beberapa tips untuk lansia agar dapat menjadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memotivasi diri dan menanamkan dalam diri bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan.

“Jadi kalau ada masalah yang membuat stres kita bisa alihkan dengan membaca buku yang menyenangkan.”

Pemilihan buku yang tepat menjadi kiat selanjutnya dalam membiasakan membaca buku. Buku-buku yang sesuai dengan minat dan hobi akan lebih mudah dicerna dan dinikmati.

“Kalau oma opa suka kuliner, bisa baca buku tentang kuliner dan mungkin ada panduan untuk membuat kuliner tertentu, bisa belajar membuatnya juga, jadi tidak berhenti belajar.”

Tips ketiga adalah membuat jadwal membaca agar menjadi sebuah kebiasaan. Diawali dari minat baca, gemar baca, sampai akhirnya terbentuk kebiasaan dan budaya baca. Jadwal ini juga dapat disesuaikan dengan kesibukan masing-masing. Misal, selepas solat subuh dibiasakan baca Al-Quran beberapa menit.

“Jangan lupa untuk cukup istirahat dan tidur agar membaca jadi waktu yang menyenangkan.”

Lansia juga dapat bergabung dengan lansia lain dan membuat komunitas baca. Di komunitas tersebut para lansia dapat membaca bersama sekaligus silaturahmi.

3 dari 3 halaman

Infografis Waspadai 3 Gejala Khusus COVID-19 pada Lansia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.