Sukses

Orang yang Bisa Beri Rasa Aman Dapat Kurangi Masalah Kesehatan Mental

Memaksimal waktu bersama orang yang bisa memberi rasa aman berefek pada kesehatan mental dan jiwa yang lebih baik

Liputan6.com, Jakarta - Masalah kesehatan mental yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Namun, salah satu cara meredam masalah tersebut adalah dengan memaksimalkan waktu dengan orang yang dapat memberi rasa aman.

Kebanyakan orang mendapatkan rasa aman yang paling utama adalah dari orangtua. Perasaan aman atau dasar psikis kepercayaan seseorang ini dibentuk sejak kecil.

Rasa aman tersebut kemudian dipupuk dengan perlindungan-perlindungan sederhana yang terus diberikan orangtua sehingga tertanam dalam batin seseorang dan terbawa hingga dewasa. Dan, itu baik bagi kesehatan mental.

Menurut dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Mahaputra, penanaman rasa aman sering juga disebut dengan istilah pelekatan aman.

“Ini dibentuk oleh pengalaman diri kita dengan pengasuh kita saat masa perkembangan,” ujar Mahaputra dalam webinar PDSKJI, Jumat (4/12/2020).

Ia menambahkan, memaksimalkan waktu dengan orang yang memberi rasa aman dapat membantu meredam masalah-masalah termasuk yang terkait dengan kesehatan mental.

“Yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan waktu kita dengan orang yang memberi kita rasa aman, yang tidak menambah kecemasan,” kata Mahaputra.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Memaksimalkan Waktu dengan Pemberi Rasa Aman

Memaksimalkan waktu dengan orang yang memberi rasa aman dapat dilakukan dengan cara berkumpul dengan orang tersebut.

Orang yang memberi rasa aman adalah orang-orang yang mendukung dan melindungi dengan kadar yang seimbang bukan yang terlalu ekstrem atau over positive.

Orang yang over positive biasanya ditandai dengan reaksi berlebihan dan sentuhan fisik seperti pelukan yang terlalu banyak dan membuat tidak nyaman.

Mahaputra mengumpamakan orang pemberi rasa aman ini dengan pemilihan berita di media sosial. Ada berita yang memberi informasi yang jelas dan memberi rasa aman, ada pula berita yang heboh namun tidak memberi manfaat bahkan malah menambah rasa cemas.

“Semuanya kembali lagi pada diri kita, sebisa mungkin kita tidak tenggelam di masa lalu dan tidak tersesat di masa depan,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.