Sukses

Libur Akhir Tahun 2020, Satgas COVID-19 Harap Jangan Jadi Musim Panen Kasus Corona

Jangan sampai momentum libur akhir tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19 malah menjadi musim panen kasus Corona

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Indonesia berharap momen libur akhir tahun 2020 tidak berubah menjadi 'musim panen' kasus Corona.

Mengingat pada masa libur panjang sebelumnya, terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 yang terlihat dua pekan setelah momen tersebut berakhir.

Saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, menegaskan, pengalaman libur panjang sebelumnya harus menjadi pembelajaran menjelang libur akhir tahun 2020.

"Mengingat kita akan memasuki libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, berkaca pada pengalaman liburan sebelumnya. setiap periode libur panjang berlangsung 'panen' kasus Corona pasti akan terjadi 10 sampai 14 hari setelahnya," kata Wiku pada Kamis, 3 Desember 2020.

Wiku pun mengingatkan beberapa hal yang harus dijadikan pelajaran guna mengantisipasi kenaikan kasus Corona pada momentum libur akhir tahun 2020, yakni Natal dan Tahun Baru 2021.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Libur Akhir Tahun, Masyarakat Diminta Meminimalisir Mobilitas

Pertama, Wiku meminta kepada seluruh kepala daerah mengoptimalisasi penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan,"Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat.".

Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 saat libur akhir tahun 2020, pemerintah daerah diminta untuk lebih berani dan tegas membubarkan kerumunan. Kampanye 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak pun terus digencarkan.

"Masyarakat harus benar-benar mengerti bahwa di masa pandemi, implementasi 3M merupakan kewajiban dan bukan pilihan," kata Wiku.

Kedua, Wiku meminta kebijaksanaan dan kesadaran masyarakat untuk meminimalisir mobilitas. Mengutip hasil temuan Yilmazkuday tahun 2020 tentang peningkatan intensitas untuk tetap di dalam rumah.

Bahwa pengurangan kunjungan ke area publik sebesar satu persen dapat mengurangi puluhan kasus dan kematian COVID-19 per minggu.

"Temuan ini, harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak, yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian di saat liburan," kata Wiku.

3 dari 3 halaman

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.