Sukses

Erick Thohir Sebut Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Butuh Waktu 7 sampai 9 Bulan

Erick Thohir dari KCPPEN memprediksi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 membutuhkan waktu 7 sampai 9 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir selaku Wakil Ketua IV dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 diperkirakan memakan waktu 7-9 bulan.

Dalam rentang waktu tersebut, diharapkan target 75 juta orang di Indonesia sudah menjalani vaksinasi. Keberhasilan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pun perlu dukungan dari BUMN dan pihak swasta.

"Kalau targetnya 75 juta orang divaksin, kapasitas kita, baik BUMN bersama swasta harus bekerjasama. Bisa saja, 7-9 bulan vaksinasi ini dilakukan," terang Erick dalam dialog virtual Persiapan Infrastruktur Data dan Layanan Vaksinasi COVID-19, Selasa (1/12/2020).

"Sehingga tercipta rasa aman dan masyarakat kembali bekerja. Seperti normalnya kembali pembukaan lapangan kerja, akan mulai tercipta lapangan kerja. Adanya pembukaan lapangan kerja juga memudahkan investasi."

Kunci kesuksesan vaksinasi COVID-19, lanjut Erick, perlu partisipasi masyarakat. Hal ini sebagaimana kita bersama-sama menerapkan protokol kesehatan.

"Kita sangat mengharapkan vaksinasi berjalan sukses. Sejak awal, kami ingin masyarakat terlibat (dalam vaksinasi), sama seperti kita bicara protokol kesehatan. Kalau masyarakat sendiri tidak mau menjadi bagian, tidak disiplin memakai masker, tidak mungkin protokol kesehatan yang kita harapkan tercapai," lanjutnya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

70 Persen Penduduk Diberi Akses Vaksinasi COVID-19

Untuk mencapai herd immunity, minimal 70 persen penduduk menjalani vaksinasi COVID-19. Menurut Erick, hal itu sangat bagus demi menekan penularan COVID-19.

"Jadi, 70 persen penduduk diberi akses untuk vaksinasi, ya memang ini sangat bagus. Kenapa sangat bagus? Terlepas dari data-data yang ada, saat ini kita lihat masih banyak negara dengan angka penularannya COVID-19 tinggi," ucap Erick.

"Tentunya, dengan vaksinasi menjadi bagian menekan penularan. Ketika sebuah negara, seperti Indonesia mampu melaksanakan vaksinasi dan pemerintah melakukan ini terbaik buat rakyatnya. Ya, kita bisa melakukan vaksinasi kepada 70 persen penduduk. Ini suatu kesempatan buat kita."

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia tentu akan ada kompleksitas.

"Nah, kalau kita bisa melakukan vaksinasi terhadap 70 persen penduduk, kita tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain. Selain menekan kematian dan penularan, kita mengharapkan ekonomi bisa segera tumbuh lagi," ujar Erick.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.