Sukses

Kenali Gejalanya agar Diabetes Bisa Dikendalikan

Sebagian besar masyarakat menganggap diabetes sebagai penyakit yang menakutkan. Alasannya karena bisa mengubah pola hidup seseorang.

Liputan6.com, Bandung - Sebagian besar masyarakat menganggap diabetes sebagai penyakit tidak menular yang menakutkan. Alasannya karena bisa mengubah gaya hidup seseorang.

Menurut Spesialis Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes SMF Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Hikmat Permana, sebenarnya penyakit ini dapat dicegah dan dikendalikan. Hikmat menjelaskan pencegahan dan pengendaliannya tergantung tipe diabetes yang diderita.

"Diabetes terbagi menjadi empat tipe yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2 serta diabetes saat hamil dan diabetes tipe lain. Dari keempat tipe tersebut, angka kejadian tertinggi adalah diabetes tipe 2," ujar Hikmat dalam keterangannya di situs resmi RSHS Bandung.

Hikmat mengatakan diabetes tipe 2 inilah yang paling sering terjadi pada masyarakat. Baik laki-laki atau perempuan keduanya memiliki resiko yang sama terkena penyakit ini.  

Pada diabetes tipe 2 lanjut Hikmat, insulin mempunyai respons yang lamban. Jika dalam kondisi normal tubuh akan mengeluarkan insulin saat kita makan berlebihan dan gula darah pun turun, maka tidak demikian dengan yang terjadi pada diabetes tipe 2. 

"Pada diabetes tipe 2 ini, saat kita makan, gula darah meninggi namun insulinnya masih tidak bekerja sehingga gula darah tetap tinggi.  Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya komplikasi yang dapat mengenai semua organ tubuh, sehingga tak salah bila ada ungkapan bahwa penyakit ini sangat menakutkan," kata Hikmat.

 

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komplikasi Diabetes

Hikmat menerangkan, sebagian dari pasien yang datang ke dokter ketika sudah terjadi komplikasi. Seperti disaat kaki mereka terasa kaku dan sering merasakan kesemutan. 

Gejala diabetes tipe 2 ungkap Hikmat, seringkali tidak disadari oleh penderitanya. Gejala-gejala tersebut diantaranya adalah makan banyak, selalu haus, sering kencing dan berat badan turun. 

"Orang-orang yang beresiko terkena penyakit ini ialah mereka yang mempunyai riwayat keluarga yang terkena diabetes, minimal berusia 35 tahun, mempunyai riwayat hipertensi, berbadan gemuk dan pernah melahirkan bayi yang berat badannya tinggi," tutur Hikmat.

Hikmat menegaskan deteksi dini adalah langkah cerdas untuk pencegahan terpapar diabetes.  Seseorang yang diketahui menderita diabetes dapat langsung mendapat penanganan dan pengobatan. 

3 dari 4 halaman

Diabetes Bisa Dikendalikan

Apabila sudah terlanjur terkena diabetes, Hikmat meminta pasien jangan patah semangat. Karena penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara menormalkan gula darah melalui memperhatikan asupan kalori makanan dan minuman, rutin berolahraga dan obat-obatan

"Di Indonesia sendiri prevalensi penyakit diabetes memang lebih tinggi terjadi pada kelompok perempuan. Faktor- faktor yang ditengarai menjadi penyebab terjadinya hal tersebut diantaranya karena berhubungan dengan pola hidup," ungkap Hikmat.

Hikmat menyebutkan pola hidup perempuan di Indonesia yang umumnya tidak bekerja, lebih banyak diam di rumah. Sehingga lebih banyak makan namun sedikit aktivitas dibanding laki-laki yang tidak bekerja. 

Faktor lainnya, karena perempuan mengalami kehamilan. Seperti yang sudah diketahui, kehamilan dapat meningkatkan resiko terjadinya diabetes. 

"Bila bayi yang dilahirkan diatas 3,5 kilogram, maka sang ibu dan si bayi beresiko menderita diabetes," ucap Hikmat. (Arie Nugraha)

4 dari 4 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.