Sukses

Pengobatan COVID-19 Bisa Capai Rp446 Juta per Orang

Bagi orang tanpa gejala dia mungkin tidak mengeluarkan biaya tapi bagi yang masuk rumah sakit dana yang dikeluarkan pemerintah tidak sedikit untuk mengobati COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Pada masa pandemi sekarang ini, ada orang yang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala, tapi tidak sedikit juga yang membutuhkan perawatan maksimal di rumah sakit agar nyawanya bisa diselamatkan. Hasil survei terbaru menunjukkan satu pasien COVID-19 bisa menghabiskan biaya perawatan hingga Rp400 juta.

”Survei di sembilan provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan COVID-19 menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta," kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany dalam diskusi ditayangkan di YouTube Kemkominfo TV.

Sementara itu, rata-rata pengobatan pasien COVID-19, hasil dari survei ini adalah sekitar Rp184 juta. Rata-rata pasien COVID-19 mendapat perawatan inap 16 hari.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3M

Sesungguhnya, upaya untuk mencegah agar tidak terkena COVID-19 jauh lebih murah dari perawatan tersebut. Caranya dengan melakukan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun. Bila seluruh masyarakat disiplin maka kerugian negara bisa ditekan.

“Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah," kata Hasbullah.

Tentu, lebih baik mengeluarkan uang Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M."Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja”, terang Hasbullah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.