Sukses

Trik dari Dokter Bedah agar Kacamata Tidak Berkabut saat Memakai Masker

Jika Anda adalah pengguna kacamata, mungkin tahu betul betapa menyebalkannya ketika kacamata berkabut saat memakai masker. Nah, dokter memberi tahu triknya melalui postingan di twitter yang menjadi viral.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda adalah pengguna kacamata, mungkin tahu betul betapa menyebalkannya ketika [kacamata](https://www.liputan6.com/tag/kacamata "") berkabut saat memakai masker. Nah, dokter memberi tahu triknya melalui postingan di twitter yang menjadi viral.

Daniel M. Heiferman, MD, seorang ahli bedah saraf di Semmes Murphey Neurologic & Spine Institute di Memphis, menunjukkan trik mencegah kacamata berkabut saat memakai masker hanya dengan sebuah plester luka (band-aid).

Bagaimana bisa? Jadi, plester luka ini bertindak seperti selotip, sehingga masker Anda menempel pada kulit, mencegah napas keluar ke atas dan menyebabkan lensa kacamata berkabut.

Sejak saat itu, tweet Dr. Heiferman menjadi viral, terkumpul 60.000 retweet dan hampir 159 likes.

Dia juga menjelaskan secara lebih spesifik bahwa posisi plester luka bagian yang ada kapasnya untuk bagian pangkal hidung, dan cara merekatkannya, setengah direkatkan ke masker, setengahnya lagi menempel di wajah.

"Dengan kapas di pangkal hidung, saya menemukan hidung saya tidak mengalami iritasi setelah beberapa hari digunakan sebagaimana (yang akan terjadi jika menggunakan) plester lainnya (yaitu akan mengiritasi kulitnya)," tulisnya.

Heiferman memberi tahu bahwa dia telah menggunakan trik ini sudah sejak lama. Meskipun dia tidak memakai kacamata, dia memakai loupes bedah (yaitu kacamata pembesar khusus) di ruang operasi. "Mereka (bisa) berkabut seperti (pada) kacamata," jelasnya, seperti dikutip Health.com.

Disitulah peran plester luka tersebut. Dr. Heiferman mengatakan dia mencoba menggunakan selotip biasa pada maskernya untuk menyegel rapat maskernya demi mencegah pandangannya berkabut saat menggunakan loupes. Tapi "itu sangat mengiritasi hidung saya." Sebaliknya, saat ia menggunakan "plester luka yang memiliki bagian kapas, bekerja lebih baik untuk saya, dan saya telah melakukannya sejak saat itu."

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendapat ahli lain

Secara teori ini masuk akal, tapi bagaimana pendapat profesional kesehatan lainnya?

Randy McLaughlin, OD, yang berada di divisi optometri di departemen oftalmologi di The Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan kepada Health bahwa ini "benar-benar cara yang dapat diterima untuk mencegah kabut." Dia bahkan mengatakan itu dapat membantu mencegah masalah mata. "Saya telah melihat peningkatan jumlah komplikasi kelopak mata, apakah itu radang kelopak mata atau bintit, karena kabut," kata McLaughlin.

Richard Watkins, MD, seorang dokter penyakit menular di Akron, Ohio, dan seorang profesor kedokteran di Northeast Ohio Medical University, mencatat bahwa dia juga berjuang dengan kacamata berkabut. Menurutnya, trik ini mungkin berhasil, tetapi mungkin bukan solusi permanen yang baik. "Sayangnya, ini mungkin mengiritasi kulit di hidung dalam jangka panjang," katanya.

Aline M.Holmes, RN, seorang profesor klinis di Rutgers University School of Nursing mengatakan, intinya trik ini menggunajan perekat, dan menurutnya plester luka tidak diperlukan. "Anda bisa menggunakan selotip apa saja, selama Anda tidak alergi," katanya. "Atau beberapa orang menarik masker lebih tinggi di hidung dan meletakkan kacamata mereka di atasnya untuk menutup celah."

Mengenai masalah iritasi, Dr. Heiferman mengatakan bahwa dia tidak mengalami masalah apapun. "Saya melakukan ini sepanjang waktu dan saya memakainya sepanjang hari," tambahnya.

Dr. Heiferman mengatakan semua perhatian pada tweetnya "sangat mengejutkan dan tidak terduga" tetapi dia "sangat senang karena membuat orang berpikir tentang masker dan cara menggunakannya dengan benar."

3 dari 3 halaman

Serba Serbi Eyeliner, si Hitam Penghias Mata

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.