Sukses

Gelombang Kedua COVID-19, Apakah Pemerintah Indonesia Sebaiknya Tunda Umrah?

Gelombang kedua COVID-19 di sejumlah negara, apakah Pemerintah Indonesia sebaiknya menunda umrah?

Liputan6.com, Jakarta Adanya gelombang kedua pandemi COVID-19 di sejumlah negara dunia tetap menjadi kekhawatiran bersama, tak terkecuali menyangkut ibadah umrah yang dijalankan jemaah Indonesia. Lantas apakah sebaiknya Pemerintah Indonesia menunda dulu keberangkatan umrah?

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Eka Jusup Singka menanggapi, persoalan menunda ibadah umrah membutuhkan berbagai macam pertimbangan.

"Selama situasi pandemi COVID-19, tentu kekhawatiran harus terus ada. Tak terkecuali saat ini pun Indonesia sedang melandai kasus, di Arab Saudi juga demikian, tapi kita tetap waspada," terang Eka saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Jumat (13/11/2020).

"Untuk menunda atau tidak, (keputusan) itu tidak bisa dari satu sektor Kementerian Kesehatan saja. Butuh berbagai macam pertimbangan."

Pertimbangan juga melihat keinginan masyarakat Indonesia untuk bisa kembali beribadah ke Tanah Suci.

"Tentu juga keinginan masyarakat Indonesia yang sudah lama (ibadah ke Tanah Suci). Hampir lebih dari 8 bulan kita enggak ada kegiatan ibadah umrah, ya semenjak ditutup akhir Februari 2020," imbuh Eka.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Melihat Situasi COVID-19 di Arab Saudi

Eka menambahkan, keputusan menunda atau tidak ibadah umrah juga melihat situasi perkembangan COVID-19 di Tanah Air dan Arab Saudi.

"Jadi, kita melihat bagaimana keputusan dari Arab Saudi. Betul memang ada fenomena pandemi COVID-19 gelombang kedua di beberapa negara. Dan kita memang perlu waspada, bahkan harus lebih waspada," tambahnya.

"Hanya saja, sekali lagi keputusan untuk tidak berumrah atau berhaji itu kan tentu kita harus melihat keputusan dari Arab Saudi. Kemudian bagaimana situasi dan kondisi masyarakat kita."

Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama bagi jemaah umrah di Arab Saudi.

"Sepanjang kita menerapkan protokol kesehatan, kita jaga dan jalankan dengan baik. Insha Allah, kita bisa mengerjakan ibadah. Ya, bukan umrah saja, tapi aktivitas lainnya juga," pungkas Eka.

3 dari 3 halaman

Infografis Ibadah Umrah Terimbas Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.