Sukses

Titik Terendah Hidup Presiden AS Terpilih Joe Biden Usai Istri Pertama dan Anak Tewas

Tak selalu mulus, Joe Biden pernah berada di titik terendah dalam kehidupannya.

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan politisi yang terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tak selalu mulus. Salah satu titik terendahnya ketika istri dan putrinya, Amy, meninggal usai kecelakaan mobil pada 1972.

Hati siapa yang tak hancur ketika sosok cinta pada pandangan pertama pergi untuk selama-lamanya. Si pemilik senyum indah dan mata hijau memesona itu meninggalkan Joe Biden dalam kecelakaan mobil di Delaware saat berbelanja persiapan Natal.

Amy, yang ketika itu berusia 13 bulan, menyusul sang ibu, pergi untuk selama-lamanya. Sementara anak pertama dan kedua Neilia dan Joe selamat. Beau mengalami patah kaki dan tengkorak Hunter retak, seperti mengutip laman Biography.

Saat kejadian, Joe Biden berada di Washington DC terkait pemilihan senat Amerika Serikat. Dari sana, ia menelepon saudarinya dan mendengar kabar kejadian tersebut. Segera ia terbang ke Wilmington.

Mendapati istri dan putrinya meninggal, sementara kedua anak laki-lakinya menderita, Joe teramat sedih. Dalam titik itu, sempat terlintas pikiran untuk bunuh diri.

"Saya berpikir tentang itu, tapi tidak melakukannya. Saat itu saya membayangkan pergi ke Delaware Memorial Bridge dan lompat dari sana," tutur Joe Biden saat diwawancarai koresponden CNN dokumenter Gloria Borger pada Agustus lalu.

Dia berpikir, saat itu dia juga memiliki dua putra yang butuh perhatiannya. Tak mungkin ia meningggalkan Beau dan Hunter di saat mereka kehilangan ibu dan adiknya."Yang menyelamatkan anak laki-laki saya," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biden Kembali Berduka, Beau Meninggal

Dalam wawancara dengan CNN, Biden juga mengungkapkan rasa sedihnya ditinggal putra pertamanya, Beau, karena kanker otak pada 2015. Meski sang anak mengatakan dia tidak apa-apa, hati Biden tetap teriris.

"Sebelum meninggal dia mengatakan, 'Ayah harus berjanji bahwa akan baik-baik saja. Lihat aku, Ayah. Tatap mataku. Berjanjilah sebagai Biden, Ayah akan baik-baik saja'."

Saat ditanya bagaimana kondisinya saat ini, Biden mengaku baik. "Saya paham kenapa dia mengatakan hal tersebut saat itu. Dia tidak ingin saya mundur dari hal-hal yang saya lakukan di kehidupan ini."

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini