Sukses

Cinta, Ini Bedanya dengan Nafsu

Dalam cinta, ada ikatan dan keinginan untuk terus membela, menyayangi, dan memberikan yang terbaik untuk orang yang dicintai

Liputan6.com, Jakarta Cinta menjadi suatu perasaan yang mendasari banyak hal dalam hidup manusia. Salah satu yang banyak dikaitkan dengan perasaan tersebut adalah hubungan romantis.

Meskipun begitu, dalam sebuah hubungan romantis, harus diketahui bahwa cinta tidaklah sama dengan nafsu.

Menurut Tjhin Wiguna, dokter spesialis kejiwaan Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, nafsu merupakan suatu perasaan yang terkait dengan fisik saja.

"Sedangkan cinta itu terkait dengan hubungan yang ada emosinya," kata Tjhin secara virtual kepada Health Liputan6.com, dalam sebuah temu media beberapa waktu lalu, ditulis Senin (2/11/2020).

Tjhin mengatakan, dalam perasaan cinta ada "konten emosi" yang terkandung di dalamnya. "Makanya kita sebut cinta karena kita mencintai seseorang berarti kita terus mau membela dia, menyayangi dia, dan memberikan yang terbaik buat dia."

Sementara nafsu, menurut Tjhin, hanyalah semata-mata keinginan untuk hubungan fisik belaka saja dan tidak memerlukan hal yang lain. "Setelah saya dapatkan, ya sudah, saya sudah tidak peduli dengan relasi selanjutnya."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Ikatan dalam Cinta

Apa yang dijelaskan Tjhin hampir senada dengan pernyataan terapis seks Ian Kerner. Dikutip dari Men's Health, Kerner mengatakan bahwa dalam rasa cinta, ada sebuah ikatan di sana.

"Cinta cenderung menjadi sesuatu yang dikembangkan dalam jangka waktu yang lama, di mana Anda benar-benar mengenal seseorang dan membangun keterikatan," katanya. "Anda juga menciptakan keamanan emosional dan Anda dapat menunjukkan kerentanan dengan orang itu."

Kerner mengatakan, ketika Anda mencintai seseorang, Anda akan merasa aman untuk membuka tentang diri sendiri, begitu pula dengan dirinya.

Namun, menurut Kerner cinta dan rasa tergila-gila bukanlah sesuatu yang bersifat eksklusif, banyak orang yang berada dalam sebuah hubungan memiliki hasrat kepada pasangannya hingga tingkat tertentu.

Kerner menyebut, tidak ada yang tahu apakah suatu hasrat bisa berkembang menjadi perasaan cinta. "Hanya waktu yang benar-benar memberitahu jika rasa tergila-gila akan bekembang menjadi keterikatan jangka panjang dan rasa cinta."

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.