Sukses

Menko PMK Muhadjir: Keluarga adalah Cerminan Keadaan Negara

Muhadjir Effendy menegaskan keluarga adalah cerminan keadaan negara.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan, keluarga adalah cerminan keadaan negara. Kesuksesan pembangunan keluarga akan menentukan arah kemajuan negara.

"Keluarga sebagai unit lembaga terkecil dalam suatu negara. Kalau kita ingin membuat negara bagus, maka perbaguslah keluarganya," tegas Muhadjir saat sesi Webinar Seri 02 'Perspektif Program dalam Rangka Penyelamatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK)' pada Sabtu (31/10/2020).

"Kalau kita inginkan negara makmur, maka makmurkanlah keluarga. Kalau kita ingin bangsa selamat, maka selamatkanlah keluarga Indonesia."

Upaya membangun keluarga yang baik, persiapan rumah tangga baru perlu dilakukan. Rencana membangun rumah tangga yang sehat, matang secara mental dan ekonomi, dan menyiapkan generasi yang unggul.

Dalam hal ini, Muhadjir menyebut, peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai leading sector penanganan stunting, utamanya pembangunan keluarga sangat dibutuhkan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program Bimbingan Perkawinan

Muhadjir menambahkan, Kemenko PMK telah menyiapkan program bimbingan perkawinan (bimwin) secara holistik dengan melibatkan semua kementerian dan stakeholder terkait dalam pembangunan keluarga.

"Sekarang, kita arahkan agar semua pihak terlibat dalam bimbingan perkawinan. Tidak hanya Kementerian Agama. Tetapi lebih esensial mencakup banyak hal, seperti kesehatan reproduksi, kesehatan rumah tangga, ekonomi keluarga, sanitasi keluarga, dan seterusnya," terangnya.

Keterlibatan kementerian terkait dalam bimbingan perkawinan guna mewujudkan pembangunan rumah tangga dan keluarga baru yang matang. Misal, kerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam program pengembangan keterampilan kerja dan kartu prakerja khusus pengantin baru.

Kemudian kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dalam akses modal dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus pengantin baru.

"Ini dilakukan agar kita bisa siapkan rumah tangga Indonesia betul-betul siap," cetus Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.