Sukses

Herd Immunity Bisa Dicapai dengan Vaksin dan Infeksi, Ini Bedanya

Herd immunity yang aman harus dicapai dengan imunisasi vaksin bukan infeksi virus.

Liputan6.com, Jakarta - Sewaktu masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto pernah mengatakan meskipun nantinya hanya 70 persen penduduk yang memeroleh vaksin COVID-19, Indonesia sudah bisa mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas.

Namun, ketika pemerintah membicarakan soal herd immunity, masih ada saja disinformasi yang mengakibatkan kesalahpahaman di masyarakat.

Seperti yang terjadi pada Mei 2020, saat pemerintah akan memberlakukan new normal padahal penambahan kasus baru COVID-19 masih saja tinggi.

Di Twitter khususnya, ramai-ramai warganet menyinggung soal herd immunity dan menganggap pemerintah membiarkan masyarakatnya terinfeksi agar kekebalan komunitas tercapai.

Akan tetapi hal tersebut langsung ditepis pemerintah. Achmad Yurianto, yang kala itu menjabat sebagai Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19, mengatakan, pemerintah tidak pernah merencanakan untuk menerapkan konsep herd immunity guna menanggulangi COVID-19.

BACA JUGA : Jubir Wiku Tegaskan Indonesia Tidak Terapkan Kebijakan Herd Immunity

"Pemerintah tidak pernah memikirkan," kata Yuri saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat, 22 Mei 2020.

 

Simak Video Berikut Ini

Videografis Herd Immunity

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Herd Immunity Hanya Bisa Dicapai dengan Imunisasi

Berbicara soal herd immunity agar kesalahpahaman di masyarakat tak terjadi lagi, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof Dr dr Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasmita pun angkat bicara.

Cissy, menjelaskan, herd immunity atau kekebalan komunitas dapat dicapai melalui dua skema, yaitu imunisasi dan infeksi.

Imunisasi, jelas Cissy, adalah upaya menciptakan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit akibat virus atau bakteri. Sedangkan infeksi adalah membiarkan virus atau bakteri menyebar ke semua orang tanpa membentuk imunitasnya.

Menurut Cissy, tidak bisa begitu saja melakukan skema infeksi karena hanya akan mendatangkan kerugian yang besar.

"Belum yang meninggalnya, penyakitnya menjadi berat, rumah sakit menjadi penuh, alat-alat tidak cukup," kata Cissy dalam dialog Mendalami Vaksin dan Imunisasi di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa, 27 Oktober 2020.

"Jadi, yang selalu dianjurkan adalah melalui imunisasi. Kalau imunisasi bisa dilakukan massal," Cissy menambahkan.

Cissy, menekankan, herd immunity melalui infeksi sangat tidak dianjurkan terlebih lagi di masa pandemi COVID-19.

Sebab, tingkatan penularan virus berbeda-beda, dan COVID-19 termasuk dalam kategori penularan tingkat tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.