Sukses

Cegah Beban Berlebih dan Stres Saat WFH, Penting bagi Orangtua Tentukan Skala Prioritas

Penting bagi orangtua untuk membuat skala prioritas ketika harus melakukan pekerjaan dari rumah atau WFH sembari tetap mengurus keluarga dan anak

Liputan6.com, Jakarta Stres bisa muncul apabila beban besar dirasakan oleh orangtua yang harus melakukan pekerjaannya dari rumah (work from home/WFH) serta mengajari anaknya yang harus bersekolah dari rumah.

Menurut psikolog klinis Tara de Thouars, penting bagi orangtua untuk menentukan skala prioritas, termasuk ketika melakukan WFH sembari mengurus keluarga.

"Kalau segala hal dilakukan dalam satu waktu, yang ada kita akan overwhelmed (kelebihan beban)," kata Tara dalam sebuah seminar daring beberapa waktu lalu, dikutip Kamis (1/10/2020).

Tara mengatakan, ada baiknya kita memisahkan setiap kegiatan menjadi beberapa bagian yaitu: penting, tidak penting, urgent (mendesak), dan tidak urgent

Tara mengatakan, apabila suatu pekerjaan adalah hal yang penting dan mendesak, segera lakukan itu. Namun jika pekerjaan yang dilakukan saat WFH tersebut dirasa tidak penting namun mendesak, Anda direkomendasikan memberikan itu pada orang lain.

"Misalnya rumah berantakan, 'Sebenarnya buat saya tidak terlalu penting, tapi ini mendesak kalau tidak dibereskan anak tidak bisa belajar' misalnya, bisa tidak didelegasikan ke orang lain misalnya minta anak membereskan dulu atau ke pasangan, atau ke ART di rumah."

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentukan Skala Prioritas

Selain itu, ketika dihadapkan dengan pekerjaan yang sesungguhnya penting namun tidak mendesak, Tara menyarankan hal tersebut bisa ditunda terlebih dulu.

"Boleh kita tunda dulu atau buat perencanaan, misalnya dikerjakan malam," kata psikolog di klinik Lighthouse tersebut.

"Tapi kalau ini (kegiatan) tidak penting dan sangat tidak urgent, langsung buang dan lupakan, tidak usah dipikirkan lagi," kata Tara menambahkan.

Ia mengatakan, seringkali seseorang menganggap bahwa semua pekerjaan yang ia terima adalah hal yang penting dan mendesak. Maka dari itu, jika terjebak dalam dua situasi yang dirasa penting semuanya, tetaplah memilih salah satu untuk menjadi prioritas.

"Kalau kita anggap semuanya urgent dan penting, yang ada kita tidak bisa ngapa-ngapain dan akan selalu overwhelmed terus," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa bagi orangtua yang juga bekerja, tak masalah untuk menjadi tidak sempurna.

"Karena sekarang situasinya memang tidak sempurna, jadi kalau kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sesempurna yang dulu, tidak apa-apa," kata Tara. "It's okay untuk tidak sesuai sementara waktu, banyak sekali ekspektasi saya dan dirasa harus terpenuhi, tidak juga."

"Kalau memang tidak sesuai ya tidak apa-apa." Ia mengatakan, apabila ada sesuatu yang terjadi dan di luar kendali, yang bisa dilakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk melakukan apa yang bisa dilakukan.

3 dari 3 halaman

Infografis Pro Kontra Sekolah Dibuka di Luar Zona Hijau

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.