Sukses

Studi: Penggunaan Obat Asam Lambung GERD Jangka Panjang Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

PPI digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung dan meredakan gejala yang disebabkan oleh penyakit refluks asam lambung (GERD).

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan obat untuk mengobati refluks asam lambung kronis atau GERD dalam jangka panjang dan teratur bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, tulis sebuah penelitian baru.

Temuan ini merupakan hasil kolaborasi penulis Jinqiu Yuan dan Qiangsheng He bersama dengan The Seventh Affiliated Hospital, Sun Yat-Sen University di Shenzhen, China. Hasil temuannya telah diterbitkan Selasa (29/09/2020) di the journal Gut.

Peneliti Harvard Medical School melaporkan, obat-obatan untuk menurunkan asam lambung atau penghambat pompa proton atau yang biasa disebut proton pump inhibitor (PPI) ini bekerja dengan cara menghambat sel-sel lambung tertentu yang memiliki enzim yang disebut dengan pompa proton yang memproduksi dan melepaskan asam lambung.

Maka dari itu PPI digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung dan meredakan gejala yang disebabkan oleh penyakit refluks asam lambung (GERD).

Penghambat pompa proton terdiri atas beberapa jenis dan berbagai merek dagang, antara lain:

- Omeprazole

- Esomeprazole

- Lansoprazole

- Pantoprazole

- Rabeprazole

Meskipun PPI umumnya dianggap aman untuk penggunaan jangka pendek, penggunaan jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti patah tulang akibat malabsorpsi kalsium dan infeksi usus (usus) dari sekian efek samping lainnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risiko Diabetes

PPI disebut memiliki dampak besar pada mikrobioma usus, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, meskipun buktinya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Risikonya dikatakan meningkat seiring dengan durasi penggunaan jangka panjang. Para peneliti menemukan bahwa hubungannya lebih kuat ditemukan pada mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) lebih rendah atau tekanan darah normal.

“Untuk pasien yang harus menerima pengobatan PPI jangka panjang, skrining untuk glukosa darah abnormal untuk mencegah diabetes tipe 2, direkomendasikan,” tulis peneliti, seperti dikutip Foxnews.

Penemuan ini diambil dari analisis terhadap hampir 205.000 peserta dari tiga kohort AS, Nurses 'Health Study (NHS), NHS II dan Health Professionals Follow-up Study (HPFS), yang mengungkapkan peningkatan risiko bahkan setelah menyesuaikan faktor risiko; “Risiko absolut diabetes di antara pengguna PPI biasa adalah 7,44/1000 orang-tahun dibandingkan dengan 4,32/1000 orang-tahun di antara bukan pengguna,” tulis peneliti.

“Karena penggunaannya yang luas, jumlah keseluruhan kasus diabetes yang terkait dengan penggunaan PPI bisa sangat besar,” peneliti menyimpulkan. Selain itu dokter juga harus menyeimbangkan rasio risiko-manfaat saat meresepkan PPI untuk penggunaan jangka panjang, saran peneliti.

3 dari 3 halaman

Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit kronik pada sistem pencernaan

    GERD

  • Penyakit asam lambung dikenal juga dengan istilah sakit mag, indigestion, atau dispepsia. Mag merupakan nyeri yang berasal dari lambung.

    Asam Lambung

  • Maag