Sukses

Riskesdas: 91 Persen Masyarakat yang Mengalami Depresi Tidak Berobat

Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi depresi pada penduduk usia lebih dari 15 tahun menurut provinsi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi depresi pada penduduk usia lebih dari 15 tahun menurut provinsi di Indonesia.

Data yang disampaikan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA Dra. Lenny Nurhayanti Rosalin, M.Sc ini menemukan ada 91 persen orang yang mengalami depresi tidak melakukan pengobatan. Sedang, yang berobat hanya 9 persen.

“Dari yang depresi ini yang tidak berobat 91 persen. Karena tidak berobat ya akhirnya tambah parah,” kata Lenny dalam webinar Kemen PPPA (28/9/2020).

Ia menambahkan, prevalensi depresi tertinggi berada di Sulawesi Tengah dengan angka 12.3 persen. Diikuti Gorontalo 10.3 persen dan Nusa Tenggara Timur 9.7 persen.

“Mungkin ini karena ada bencana saat itu sehingga mungkin sebagian besar masyarakatnya mengalami depresi dan sampai sekarang di Sulawesi Tengah sebagian masyarakatnya masih tinggal di hunian sementara atau tempat pengungsian baik orang dewasa maupun anak-anak.”

Prevalensi rata-rata nasional adalah 6.1 persen dengan prevalensi terendah ada di Jambi yaitu 1.8 persen. Diikuti Lampung 3.2 persen dan Sumatera Selatan 3.4 persen.

Berdasarkan usia, penduduk dengan prevalensi depresi tertinggi adalah yang berusia 75 tahun ke atas yaitu 8.9 persen. Sedang prevalensi terendah pada rentang usia 25 sampai 34 yaitu 5.4 persen.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prevalensi Skizofrenia

Data Riskesdas juga menunjukkan ada kenaikan prevalensi rumah tangga dengan gangguan jiwa skizofrenia atau psikosis hampir dua kali lipat sejak 2013 hingga 2018.

Data per provinsi itu menunjukkan bahwa angka rata-rata Indonesia adalah 7.0 persen. Ada 14 provinsi dengan prevalensi rumah tangga dengan gangguan jiwa skizofrenia di atas rata-rata nasional. Dalam hal ini, Bali menyumbang angka tertinggi yaitu 11.0 persen.

Diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat di angka 10 persen. Sedang, provinsi yang prevalensinya sekitar 9 persen adalah Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

Provinsi dengan prevalensi sekitar 8 persen antara lain Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Selatan. Sedang, provinsi dengan prevalensi sekitar 7 persen lebih antara lain Bangka Belitung, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Data ini juga menunjukkan Kepulauan Riau sebagai provinsi dengan prevalensi gangguan jiwa skizofrenia atau psikosis terendah di Indonesia yang angkanya 3.0 persen.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.