Sukses

5 Fakta Brucellosis, Infeksi Bakteri yang Jangkiti Lebih dari 3.000 Orang di Tiongkok

Sederet fakta Brucellosis, infeksi bakteri yang menjangkiti lebih dari 3.000 orang di Tiongkok.

Liputan6.com, Lanzhou Wabah brucellosis tengah menjangkiti lebih dari 3.000 orang di Lanzhou, Tiongkok. Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka positif terjangkit brucellosis, yang disebabkan bakteri.

Kejadian ini pun diduga akibat kebocoran sebuah perusahaan bio farmasi Zhongmu Lanzhou, yang terjadi antara akhir Juli hingga akhir Agustus 2019. Pada Selasa, 15 September 2020, Komisi Kesehatan Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu, memastikan 3.245 orang terjangkit penyakit brucellosis.

Penyakit ini sering kali berasal dari kontak dengan hewan ternak yang membawa bakteri brucella. Sebanyak 1.401 orang lainnya dinyatakan positif pada awalnya, meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Saat memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, pabrik Zhongmu Lanzhou menggunakan disinfektan dan pembersih kedaluwarsa. Artinya, tidak semua bakteri dibasmi dalam limbah gas.

Gas limbah yang terkontaminasi, sebagaimana dilansir CNN, Minggu (20/9/2020) membentuk aerosol yang mengandung bakteri. Kemudian bocor ke udara, terbawa angin ke Lanzhou Veterinary Research Institute, tempat wabah brucellosis pertama kali melanda.

Tak ayal, orang-orang di sana mulai melaporkan infeksi brucella pada November 2019. Infeksi bakteri itu pun cepat meningkat. Pada akhir Desember, 2019, setidaknya 181 orang di Lanzhou Veterinary Research Institute telah terinfeksi brucellosis.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Fakta-fakta Brucellosis

Terkait brucellosis yang mewabah di Tiongkok, Centers for Disease Control and Prevention punya gambaran mengenai infeksi tersebut.

1. Penyakit menular

Brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Seseorang bisa tertular penyakit saat bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi bakteri.

Hewan yang paling sering terinfeksi bakteri brucella, antara lain domba, sapi, kambing, babi, dan anjing.

2. Gejala bertahan dalam jangka waktu lama

Gejala terinfeksi Brucellosis mungkin muncul dalam waktu yang lama. Namun, gejala awal bisa berupa demam, berkeringat, rasa tidak enak, anoreksia, sakit kepala, nyeri pada otot, sendi atau punggung.

Beberapa gejala dapat bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama. Gejala yang dapat terjadi itu, yakni demam berulang, radang sendi, pembengkakan pada testis dan area skrotum.

Kemudian pembengkakan jantung (endokarditis), gejala neurologis (hingga 5 persen dari semua kasus), kelelahan, depresi, pembengkakan hati atau limpa.

3 dari 5 halaman

Kematian yang Jarang Terjadi

3. Resep antibiotik

Sebelum pengobatan, diagnosis infeksi brucellosis harus dilakukan oleh dokter. Tes akan dilakukan mencari bakteri dalam sampel darah, sumsum tulang atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, tes darah dapat dilakukan mendeteksi antibodi yang melawan bakteri.

Setelah diagnosis dibuat, dokter dapat meresepkan antibiotik.

4. Kematian jarang terjadi

Lama waktu pengobatan tergantung tingkat keparahan penyakit. Pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu hingga hitungan bulan.

Di sisi lain, kematian akibat brucellosis jarang terjadi. Walau ada terjadi dengan tidak lebih dari 2 persen dari semua kasus.

4 dari 5 halaman

Tidak Dipasteurisasi

5. Produk yang tidak dipasteurisasi

Cara terbaik mencegah infeksi brucellosis, yakni memastikan tidak mengonsumsi makanan yang salah satunya, produk yang tidak dipasteurisasi.

Contoh produk yang tidak dipasteurisasi bisa berjenis susu, keju, dan es krim.

Pasteurisasi adalah proses saat susu mentah dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu singkat. Proses pemanasan ini menghancurkan bakteri berbahaya.

Jika Anda tidak yakin bahwa produk susu telah dipasteurisasi, jangan memakannya.

5 dari 5 halaman

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.