Sukses

7 dari 10 Orang yang Terpapar COVID-19 Sudah Sehat dan Produktif Kembali

Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan angka kesembuhan pasien COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 18 September 2020, 7 dari 10 orang yang terpapar COVID-19 sudah sembuh. Bahkan mereka sudah produktif kembali dengan menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Saat ini, angka kesembuhan semakin baik. Recovery rate (rata-rata kesembuhan) berada dikisaran 71 persen," ungkap Juru Bicara Satgas COVID-19 Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (18/9/2020).

"Artinya, 7 dari 10 orang yang terpapar dari COVID-19 telah sehat dan produktif kembali."

Data juga menunjukkan, pasien positif COVID-19 dari kasus aktif sebanayak 56.409 orang.

"Yang sedang dirawat itu kurang dari sepertiga total kasus yang ada. Kasus aktif COVID-19 adalah jumlah pasien yang saat ini dalam perawatan atau isolasi," lanjut Reisa.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bantu Tenaga Medis

Reisa mengajak masyarakat membantu tenaga medis dengan menerapkan protokol kesehatan.  Penerapan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Selain itu, membatasi diri, keluar rumah bila ada keperluan mendesak. Upaya ini sebagai perlindungan dari paparan virus Corona.

"Kita harus berterima kasih kepada seluruh tenaga medis, baik dokter dan perawat atas dedikasinya selama ini. Mari kita bantu para dokter dan tenaga medis dengan langkah sederhana seperti 3M," imbau Reisa.

"Tentunya, agar para tenaga medis bisa lebih fokus menyembuhkan (pasien) yang sekarang sedang dirawat."

 

3 dari 4 halaman

Penularan dari Klaster

Upaya menekan penyebaran COVID-19, Pemerintah telah melaksanakan langkah 3T, yaitu testing, tracing dan treatment. Dalam konteks tracing atau pelacakan, Kementerian Kesehatan telah menemukan lebih dari 1.000 kalster.

"Klaster sendiri dapat terjadi di rumah, tempat kerja atau tempat kerumunan lainnya. Biasanya diawali, salah satu orang yang positif COVID-19 dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Lalu menularkan orang-orang di sekitarnya," terang Reisa.

"Klaster bisa terjadi di mana saja. Tidak hanya di perkantoran. Bisa terjadi di berbagai komunitas, termasuk rumah tangga."

4 dari 4 halaman

Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.