Sukses

Akibat Kesalahan Produksi Vaksin, Lebih dari 3 Ribu Warga di China Terinfeksi Bakteri

Ditemukannya infeksi Brucellosis pada masyarakat Lanzhou, China menyusul insiden yang terjadi di pabrik vaksin untuk penyakit tersebut tahun lalu

Liputan6.com, Jakarta Awal pekan ini, 3.245 orang dinyatakan positif Brucellosis, sebuah penyakit akibat infeksi bakteri, di Lanzhou, Provinsi Gansu, Tiongkok. Temuan ini dilaporkan usai terjadinya sebuah insiden di sebuah perusahaan farmasi pada tahun lalu.

Dikutip dari Global Times pada Jumat (18/9/2020), hingga Senin pekan ini terdapat 21.847 orang yang dites. 4.464 sempat dinyatakan positif saat skrining namun tes lanjutan mengonfirmasi 3.245 orang dinyatakan positif Brucellosis.

Kejadian kebocoran sendiri terjadi saat 24 Juli hingga 20 Agustus 2019, pabrik farmasi biologi Zhongmu Lanzhou menggunakan disinfektan kedaluwarsa dalam proses produksi vaksin Brucella untuk hewan. Hal ini menyebabkan sterilisasi yang tidak utuh dari gas limbah dari tank produksi fermentasi.

Limbah gas yang membawa cairan fermentasi mengandung bakteri membentuk aerosol. Selama periode produksi, arah angin membuat munculnya paparan bakteri dari pabrik sehingga mengakibatkan infeksi.

Laporan kasus menyebutkan bahwa kejadian itu adalah kecelakaan dan paparan terjadi dalam waktu yang singkat.

Pada 13 Januari 2020, izin produksi untuk vaksin Brucella dicabut dilanjutkan pencabutan nomor dokumen persetujuan vaksin Brucellosis pun dicabut pada 15 Januari. Selain itu, nomor persetujuan tujuh produk obat hewan yang diproduksi di tempat itu juga dibatalkan.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan Fasilitas Produksi Vaksin

Pabrik pun menutup fasilitas produksi vaksin pada 7 Desember 2019. Delapan orang mendapatkan hukuman berat.

Pihak farmasi juga menyatakan telah belajar dari kesalahan tersebut dan akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menangani dampaknya serta memberikan kompensasi kerugian.

Sebelas fasilitas kesehatan masyarakat juga telah ditunjuk untuk penanganan pasien. Selain itu, pengujian kesehatan juga untuk kasus terkait insiden itu dinyatakan gratis dan memenuhi standar.

Sementara bagi mereka yang positif, staf akan ditugaskan secara khusus untuk menindak lanjutinya serta memeriksa kesehatan bulanan pasien. Para ahli pun juga menawarkan konseling di tempat, daring, serta telepon dan telah menyebarkan brosur mengenai penyakit tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok menyatakan bahwa Brucellosis, atau juga dikenal sebagai demam Mediterania, sebagai penyakit bakteri menular yang disebabkan oleh Brucella. Penyakit ini dapat ditularkan lewat kontak dengan ternak yang terinfeksi seperti sapi dan domba.

Gejalanya adalah demam, sakit kepala, malaise, dan sakit kepala. CDC China juga menyebutkan bahwa mereka bisa merusak testis pria, ovarium wanita, dan sistem reproduksi lainnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.