Sukses

Belajar dari Kasus Syekh Ali Jaber Ditusuk, Begini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Tips menolong orang yang tiba-tiba kena tusuk seperti yang dialami Syekh Ali Jaber.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa tak mengenakkan dialami Syekh Ali Jaber. Dia ditusuk orang tak dikenal saat sedang berceramah di Lampung pada Minggu sore, 13 September 2020.

Lewat sebuah rekaman video, Syek Ali Jaber, mengatakan, tusukan yang mendarat di bagian tangan terjadi cukup keras dan cukup dalam sampai-sampai separuh pisau masuk ke dalam bahkan sampai patah.

"Saya sendiri yang lepaskan pisaunya yang sudah patah di dalam saya keluarkan. Tapi alhamdulillah," kata Syek Ali Jaber seperti dikutip Liputan6.com pada Senin, 14 September 2020.

Kejadian yang menimpa Syek Ali Jaber pernah juga dialami Wiranto. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaan mendapat tusukan dari orang tak dikenal sekitar satu tahun yang lalu.

Yang paling dikhawatirkan dari kejadian tertusuk tentu saja pendarahan serius. Apabila Anda adalah orang yang berada di lokasi kejadian seperti itu, sesungguhnya ada tips untuk melakukan pertolongan pertama pada mereka.

Emma Hammett, seorang perawat dan pakar pertolongan pertama di Inggris menyatakan dalam tulisannya di laman First Aid for Life bahwa ketika seseorang mengalami pendarahan, yang menjadi prioritas adalah dengan menghentikan alirannya keluar. Karena itu, selalu gunakan sarung tangan saat berkontak dengan luka.

"Mencuci luka besar bukanlah prioritas, itu akan dibersihkan di rumah sakit," kata Emma dikutip pada Senin (14/9/2020).

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Benda Asing di Luka

Apabila belum sempat memanggil petugas medis dan pasien masih bisa bergerak, duduk atau baringkan orang itu untuk memanajemen syok dan mencegah mereka merasa pusing atau pingsan.

"Periksa area untuk melihat apakah ada sesuatu yang tersangkut pada luka, apabila ada, jangan dilepaskan."

Dalam laman tersebut, ia menyarankan bahwa apabila ada benda asing di luka, lebih baik tidak dikeluarkan karena berisiko menimbulkan pendarahan.

Emma mengatakan, di area tubuh tertentu, posisikan area luka di atas jantung untuk memperlambat pendarahan. Meski begitu, rekomendasi terbaru tidak lagi menyarankan hal itu dan lebih fokus pada menekan luka.

 

3 dari 3 halaman

Mengontrol Pendarahan

Kemudian, berikan tekanan pada luka untuk menghentikan darah keluar. Apabila ada obyek yang tertinggal, disarankan menghentikan lukanya dengan menekan di kedua sisi benda itu.

Apabila pendarahan sudah terkontrol, balut lukanya. Jika luka masih berdarah di balutan pertama, balutkan lagi dengan kain lainnya.

Emma mengungkapkan bahwa pasien umumnya akan syok karena kekurangan oksigen ke jaringan tubuh. Biasanya, tubuh mereka akan berubah warna. Mereka juga kemungkinan merasa sakit, haus, cemas, pusing, atau mungkin bingung karena otak kekurangan darah dan oksigen.

"Jika orang itu pucat, dingin, lembab, dan menunjukkan tanda-tanda syok atau apabila ada banyak darah, bantu sirkulasi mereka dengan membaringkannya dan mengangkat kaki mereka. Tinggikan luka pendarahan dan berikan tekanan langsung untuk mengontrol pendarahan," kata Emma.

Hangatkan mereka dan segera panggil petugas medis darurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.